PR DEPOK - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Muhammad Rifai Darus turut menanggapi dibukanya investasi industri minuman keras (miras) oleh Presiden RI Joko Widodo usai disahkannya Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.
Sebagaimana diketahui dalam beleid tersebut, industri miras ditetapkan sebagai daftar bidang usaha bersyarat terhitung sejak tahun 2021 ini.
Tertuang dalam lampiran III Perpres Nomor 10 Tahun 2021, akses investasi asing maupun domestik untuk industri miras berskala besar hingga eceran dibukakan pintu lebar oleh pemerintah.
Sejumlah tokoh dan politisi juga turut menolak rencana Jokowi untuk membuka izin investasi industri miras ini lantaran dinilai lebih membawa kerugian dibanding manfaat.
Penolakan serupa nampaknya ditunjukkan oleh mantan Ketua Umum DPP KNPI yang juga merupakan tokoh Papua yakni Muhammad Rifai Darus.
Disampaikan melalui cuitan di akun Twitter miliknya @RifaiDarusM, ia menyayangkan langkah pemerintah pusat yang telah melegalisasi industri minuman keras (miras) di daerahnya.
Terlebih saat ini masyarakat Papua sendiri tengah berupaya membasmi peredaran miras.
“Salam dari ufuk timur Indonesia Tanah Papua. Ketika kami sdh bergandeng tangan semua elemen utk berperang basmi Miras di tanah ini,Pemerintah pusat malah melegalisasi Miras n jadikan Tanah kami sbg slh satu pusat industri,” cuitnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Senin, 1 Maret 2021.
Ia lantas mempertanyakan hati para pejabat sehingga dengan teganya melegalkan miras di tanah Papua.
“Dimana hati nuranimu Tuan! -mrd- #TolakInvestasiMiras,” ujarnya melanjutkan.
Rifai Darus menuturkan bahwa jika memang miras adalah kearifan lokal masyarakat Papua mengapa harus ada penolakan dari warganya sendiri.
“Jika Tuan katakan bahwa miras adalah kearifan lokal masyarakat Papua, Mengapa kami disini menolak Miras?,” ujarnya dalam cuitan yang berbeda.
Rifai Darus meyakini bahwa orang yang mengusulkan kebijakan ini bukanlah orang asli Papua, maka dari itu ia meminta untuk tidak merusak generasi muda Papua dengan melegalkan industri miras di daerahnya.
“Tapi saya yakin, pembisik Tuan bukanlah orang asli Papua utk kebijakan ini.Dan Tuan Keliru ! Plis Jangan Rusak generasi muda kami!!-mrd- #TolakInvestasiMiras,” ujarnya melanjutkan.***