Gatot Nurmantyo Tolak Ajakan Kudeta AHY, Cipta Panca: Jenderal yang Punya Integritas dan Tak Mau Berkhianat

7 Maret 2021, 17:27 WIB
Cipta Panca Laksana. /Twitter @panca66

PR DEPOK – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo baru-baru ini mengaku pernah diajak oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambilalih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat melalui gerakan Kongres Luar Biasa (KLB).

Namun dengan tegas Gatot Nurmantyo menolaknya, mengingat ayah AHY yakni Susilo Bambang Yudhyono (SBY) memiliki jasa yang besar untuk dirinya saat masih aktif di TNI.

Kabar penolakan Gatot Nurmantyo ini pun kemudian ramai diperbincangkan publik dan menuai berbagai tanggapan, salah satunya dari politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.

Baca Juga: Cair Pekan Besok! Cek Penerima BST DKI Maret 2021 dengan KK di corona.jakarta.go.id

Cipta Panca menilai tindakan tegas yang diambil Gatot Nurmantyo itu menunjukkan bahwa dirinya memiliki integritas dan tidak mau mengkhianati orang yang telah membesarkan namanya.

Jenderal yang punya integritas dan tak mau jadi pengkhianat. Terima kasih jenderal @Nurmantyo_Gatot,” kata Cipta Panca seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @panca66 pada Minggu, 7 Maret 2021.

Sebagai informasi, Gatot Nurmantyo menceritakan banyak sejumlah pihak yang bertanya dan datang kepadanya untuk membicarakan kelangsungan Partai Demokrat.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut KLBDemokrat Masalah Internal, Benny Harman: Itu Kami Bisa Selesaikan, Ada Kekuatan Eksternal

Pernyataan itu disampaikan Gatot Nurmantyo melalui kanal YouTube Bang Arif pada Sabtu, 6 Maret 2021.

"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi...'. Ya saya bilang 'Siapa sih yang nggak mau. Partai dengan 8% kalau nggak salah kan, besar, kan dia mengangkat presiden, segala macam kaya gitu'. Ada juga yang datang sama saya," kata dia.

Dia pun mendengarkan sejumlah visi yang akan dijalankan oleh orang-orang yang merencanakan kudeta tersebut.

"Datang, wah menarik juga saya bilang. Gimana prosesnya? ‘Begini Pak, nanti kita bikin KLB’. KLB terus gimana? ‘Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan, Bapak nanti pasti deh begini, begini’. Oh begitu ya, saya bilang begitu," ujarnya.

Baca Juga: Jika KLB Disahkan, Natalius Pigai: Moeldoko Berpotensi Singkirkan Mahfud MD sebagai Menkopolhukam

Namun Gatot Nurmantyo tidak tertarik dengan rencana tersebut.

Dia mengingat betul jasa ayah AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sangat berpengaruh dalam hidupnya sehingga ia enggan menerima tawaran orang-orang tersebut untuk mengambil alih Partai Demokrat.

Menurutnya, dia telah dibesarkan oleh tokoh-tokoh yang berjasa dalam hidupnya sehingga tidak mungkin jika Gatot “mengkhianati” anak dari orang yang telah membesarkan namanya.

"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler