Sebut Dirinya Objektif Nilai Situasi Demokrat, Ruhut Sitompul: Saya Sedih, Pak Moeldoko Ini di Mana Dosanya?

11 Maret 2021, 10:35 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul. /Wahyu Putro A/ANTARA

PR DEPOK – Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menyebut dirinya objektif dalam menilai situasi yang sedang terjadi di Partai Demokrat saat ini.

Menurutnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terlalu dipojokan oleh banyak pihak terkait keterlibatannya di Partai Demokrat.

“Saya objektif menilai, kenapa sih Pak Moeldoko terlalu dipojokkan,” kata Ruhut Sitompul seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis, 11 Maret 2021.

Baca Juga: Tiga Anggota Polda Metro Jaya Diperiksa secara Internal Terkait Kasus Unlawful Killing terhadap Laskar FPI

Meski begitu, Ruhut Sitompul berterima kasih kepada Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhyono (SBY) karena telah membesarkan namanya.

“Kacang tidak bisa lupa dengan kulit. Saya terima kasih SBY ikut membesarkan saya,” tuturnya.

Ruhut Sitompul juga mengaku sedih lantaran permasalahan yang terjadi di Partai Demokrat dibawa ke ruang publik, yang seharusnya diselesaikan hanya internal partai.

Baca Juga: Anggota DPRD DKI Jakarta Terima Aduan Soal Penyaluran BST Telat, Pemprov Diminta Tingkatkan Layanan

Lantas, Najwa Shihab bertanya kepada Ruhut, apakanya dia juga sedih melihat Moeldoko sekarang dituduh macam-macam oleh banyak orang.

Ruhut Sitompul pun mengiyakan. Kemudian dia menjelaskan, awalnya, dia tidak percaya dengan kelompok tersebut yang akan melakukan KLB dan memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

“Saya sedih. Kenapa? Saya, waktu kawan-kawan ini cerita, saya orang hukum saya tau AD/ART. Ini jangan-jangan halu nih kawan-kawan mau KLB. Mereka bahkan bilang ‘Bang, Abang kan dekat Pak Moeldoko, ini kawan-kawan maunya Pak Moeldoko jadi Ketua Umum untuk menyelamatkan partai ini,” tuturnya.

Baca Juga: Bus Pariwisata Tewaskan 22 Penumpang di Wado Sumedang, Penumpang Selamat Terkejut karena Rem Blong

Atas informasi itu, Ruhut Sitompul langsung menghubungi Moeldoko.

Dia, kata Ruhut, dengan tegas menjawab tidak untuk terlibat dengan Partai Demokrat karena sedang fokus membantu presiden.

“Saya telepon Pak Moeldoko, di situ saya sedih. Moeldoko ini di mana dosanya? Dia mengatakan ‘Engga lah bang, saya lagi membantu Bapak Presiden, kita lagi menghadapi pandemi Covid-19,” ucapnya.

Najwa Shihab pun kembali memotong keterangan Ruhut dengan mengatakan "Jadi Pak Moeldoko tau tugasnya berat sekali, tapi kok masih mau ya ketika ditawari (kudeta)?".

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Akan Cabut BST Jika Dimanfaatkan untuk Beli Rokok dan Minuman Keras

Ruhut Sitompul lantang menjawab dengan meng-analogikan ‘semut diinjak menggigit, (sementara) Moeldoko (adalah) Adhi Makayasa, pangkat bintang empat, dia juga manusia’.

“Siapa yang menginjak Pak Moeldoko?” ujar Najwa Shihab.

Menurut Ruhut, yang “menginjak” Moeldoko adalah pihak-pihak yang saat ini sedang bersebrangan dengan kelompok yang menggerakan KLB.

Baca Juga: 10 Paket Sabu Berhasil Diamankan di Perbatasan Indonesia-Malaysia dari 2 Orang Pelintas Batas

“Saya di salah satu tv diadu dengan Andi Mallarangeng. Tegas saya katakan ‘Andi Mallarangeng, saya garis bawahi cabut kata-kata Anda. Anda bukan hanya (membawa) Moeldoko, (tapi) membawa-bawa presiden,” ujar Ruhut Sitompul.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler