PR DEPOK – Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan turut menanggapi isu yang masih hangat diperbincangkan publik.
Baru-baru ini, pemerintah berencana akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun 2021.
Menurut keterangan yang didapat, impor tersebut bertujuan untuk menjaga stok beras nasional.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas pun sudah memberikan pernyataannya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengutamakan menyerap produksi beras dalam negeri terlebih dulu untuk kebutuhan stok CBP.
Langkah tersebut menurutnya, harus dilakukan sebelum melakukan penugasan impor beras sebanyak 1 juta ton.
“Prinsipnya kami utamakan produksi dalam negeri untuk penyerapan CBP,” tutur Buwas pada Selasa, 16 Maret 2021.
Menanggapi wacana tersebut, Haikal Hassan melalui akun Twitter-nya membuat satu perbandingan.
Ia membandingkan kinerja pemerintah sekarang dengan pemerintah era Presiden RI ke-2, Soeharto.
Menurutnya, bahan pangan seperti beras, gula, garam, kedelai justru diekspor dan hal itu lantas menghasilkan pendapatan untuk masyarakat
“BERAS, GULA, GARAM, KEDELAI di era Soeharto Alm di eksport dan menghasilkan uang buat rakyat,” ujar Haikal Hassan pada Jumat, 19 Maret 2021 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Akan tetapi, saat ini komoditas pangan tersebut justru diimpor dan menyebabkan rakyat tercekik bahkan saat musim panen.
“Kini, komoditas itu di Import begundal mafia dan mencekik rakyat. Bahkan saat panen raya. Pesan RI1 pun dicuekin,” katanya.
Lantas, ia pun mempertanyakan siapa pihak yang berani melawan negara?
“Siapa mereka yg berani lawan negara?” tutur Haikal Hassan juga seorang motivator itu.***