Mengutuk Keras Ledakan Bom di Gereja Katedral, Menag Yaqut Duga Aksi Ini tak Dilakukan Tunggal

28 Maret 2021, 12:43 WIB
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. /Kementerian Agama

PR DEPOK - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, buka suara soal insiden pengeboman yang terjadi di kompleks Gereja Katedral, Jalan Kartini, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret 2021.

Ia dengan tegas menyatakan mengutuk keras aksi pengeboman yang diduga dilakukan oleh seseorang ketika sejumlah jemaat tengah beribadah di dalam gereja tersebut.

Dalam pernyataannya, Menag Yaqut menilai aksi pengeboman ini adalah tindakan keji yang dapat mengganggu ketenangan hidup bermasyarakat, dan jauh dari ajaran agama.

Baca Juga: Tak Setuju Puan Diusung dengan Moeldoko di Pilpres 2024, Yan Harahap: Masa dengan 'Pembegal Partai Orang'?

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Menag, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Kementerian Agama.

Insiden yang terjadi pada Minggu pagi ini kabarnya tak menelan korban jiwa, tetapi terdapat sejumlah orang yang dilaporkan terluka.

Akan tetapi, hingga saat ini polisi belum mengungkap jumlah dan identitas pasti korban dan pelaku lantaran masih dalam proses pendataan.

Atas kejadian naas ini, Menag Yaqut berharap agar kepolisian serta aparat yang berwenang dapat segera mengusut tuntas latar belakang pengeboman yang terjadi di kompleks Gereja Katedral di Makassar tersebut.

Baca Juga: Ragukan Moeldoko Bisa Buat Partai Baru, Yan Harahap: Habis Jadi Ketum Abal-abal Saja Dia tak Berani Muncul

Tak hanya itu, menteri yang baru menjabat sejak 23 Desember 2020 itu berharap pihak yang berwajib bisa segera mengungkap aktor-aktor yang terlibat di dalam aksi keji ini.

Meskipun belum mendapatkan informasi pasti dari polisi, Menag Yaqut menduga aksi bom di Gereja Katedral ini adalah aksi bom bunuh diri yang tidak dilakukan tunggal.

Menurutnya, para pelaku pengeboman kerap digerakkan oleh jaringan yang bekerja diam-diam dan rapi.

"Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah," katanya menambahkan.

Baca Juga: Max Sopacua Sempat Bantah Terlibat dalam KLB, Yan Harahap: Omongan tak Sesuai Pebuatan, Manusia Munafik!

Tak cukup sampai di situ, Menag Yaqut juga mengimbau agar para tokoh agama semakin meningkatkan pola pengajaran agama yang menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Ia menuturkan, semua agama mengajarkan umatnya untuk tidak melakukan aksi kekerasan yang dapat menggerus nilai-nilai kemanusian dan merugikan pihak lain.

Lebih lanjut, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengajak semua pihak untuk selalu mendahulukan jalan damai ketika menghadapi masalah atau persoalan apapun.

Jalan damai yang dapat ditempuh, katanya, seperti melalui dialog, diskusi, silaturahmi, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Seorang Jurnalis di Kalimantan Jadi Korban Penganiayaan Usai Tegur Sebuah Kafe

Jika jalan damai tersebut dapat ditempuh, ujar Menag Yaqut, maka masalah yang dihadapi akan bisa dipecahkan.

"Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan," katanya mengakhiri.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag RI)

Tags

Terkini

Terpopuler