PR DEPOK – Baru-baru ini, muncul peristiwa bom bunuh diri yang terjadi pada Minggu, 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30 WITA.
Diberitakan, bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar tersebut memakan tak sedikit korban.
Kapolda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Merdisyam menerangkan bahwa jumlah korban akibat ledakan bom di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar tersebut mengalami peningkatan.
Saat mengunjungi RS Stella Maris, Makassar, ia menyatakan bahwa jumlah korban bertambah menjadi 20 orang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, lanjut dia, para korban mengalami luka ringan, sedang, hingga berat.
Akan tetapi, bagi korban ledakan bom bunuh diri yang mengalami luka ringan, diberikan rawat jalan.
Dengan hebohnya peristiwa tersebut, video pernyataan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur beberapa tahun lalu kembali viral.
Kala itu, Gus Dur melontarkan pernyataan kontroversi mengenai bom yang dulu pernah terjadi.
Pasalnya, Gus Dur menuding bahwa bukti yang ada bom-bom tersebut malah mirip dengan yang dimiliki pihak aparat kepolisian.
Tidak cukup sampai di situ, Gus Dur juga menyebut bahwa pelakunya bisa saja aparat itu sendiri
Bahkan kata Gus Dur pelakunya belum tentu yang selama ini dituduh sebagai pelaku, yang pasti mereka adalah kelompok fundamentalis.
“Ya, Siapa yang tahu bahwa semua ini ada dalangnya, bisa saja pelakunya justru aparat kami sendiri, bukan yang selama ini dianggap sebagai pelakunya, yaitu dari kelompok fundamentalis,” ujar Gus Dur.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter TofaTofa_id, mantan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya memberikan komentarnya atas video Gus Dur itu.
Mustofa Nahrawardaya lantas meminta kepada banyak pihak untuk tidak menyebarluaskan video tersebut.
“Tolong tidak disebarluaskan,” kata Mustofa Nahrawardaya pada Senin, 29 Maret 2021.