PR DEPOK - Tokoh Papua Christ Wamea mengaku heran dengan sikap Kepala KSP Moeldoko yang baru-baru ini dianggap telah berbohong atas pernyataannya soal Partai Demokrat.
Christ Wamea pun lantas menyinggung harga diri Moeldoko lantaran perbuataannya yang tidak layak dilakukan seorang pejabat negara.
“Moeldoko pejabat di ring 1 istana kok bisa bohong terang2an dimuka publik. Apa urat malu sdh putus,” tulis dia seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada Selasa, 30 Maret 2021.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhonono (AHY) mengatakan setelah ditunggu lebih dari tiga minggu, ternyata Moeldoko masih tidak mampu mengeluarkan pernyataan yang bernas.
“Kita pikir setelah lebih dari tiga minggu tidak bersuara, KSP Moeldoko akan mengeluarkan argumen yang bernas, ternyata cuma pernyataan bohong lagi dan bohong lagi,” ujar AHY.
AHY menilai, pernyataan yang dikeluarkan Moeldoko justru seolah menghasut publik soal pertetentangan ideologi.
Meski demikian, AHY mengaku tidak kaget dengan kebohongan kubu Moeldoko, karena menurutnya memang bukan sesuatu yang baru.
Sejak awal, kata AHY, seluruh kader Demokrat yakin bahwa Moeldoko tidak mempedulikan etika dan nilai-nilai moral yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab.
“Apalagi nilai-nilai etika keperwiraan dan keprajuritan,” tutur AHY.
Menurut AHY, kader Demokrat dan masyarakat luas mempertanyakan kapasitas Moeldoko sebagai pejabat tinggi negara yang mengambil keputusan secara serampangan dan gegabah, emosional dan jauh dari akal sehat.
Sebelumnya, Kepala KSP Moeldoko mengatakan bahwa arah demokrasi di dalam tubuh Partai Demokrat sudah bergeser sehingga menimbulkan kekisruhan di antara para kader.
Kemudian Moeldoko menyebut sedang ada pertarungan ideologis di Partai Demokrat untuk kepentingan Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Simak Informasi Seputar BLT 2021 Periode April dan Maret dari Kemensos yang Cair Akhir Bulan Ini
“Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Moeldoko melalui akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko pada Minggu, 28 Maret.
Selain itu ia juga menerangkan terkait adanya kecenderungan tarikan ideologis yang semakin terlihat jelas, sehingga membuat dirinya menerima tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
“Jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat,” jelas Moeldoko.***