PR DEPOK – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah kembali buka suara terkait isu terorisme yang belakangan ramai diperbincangkan publik.
Hal itu Fahri Hamzah sampaikan melalui akun Twitter miliknya, @Fahrihamzah pada Selasa, 30 Maret 2021.
Fahri Hamzah menyarankan semua pihak untuk berhenti menggunakan kata-kata tertentu seperti ‘kelompok’, ‘jaringan’, dan juga Bahasa Arab seperti ‘jemaah’, ‘amaliyah’ dan lain-lain.
“Saya usul dihentikan penggunaan kata2; kelompok, jaringan, dll apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dll,” kata Fahri Hamzah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Maka dari itu, mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta masyarakat untuk menyebut kelompok tersebut dengan sebutan ‘teroris’.
“Plis, sebut mereka TERORIS saja!” ucap Fahri Hamzah menegaskan.
Kemudian, ia pun mendesak pihak terkait untuk mengidentifikasi nama sekaligus keluarga teroris tersebut.
Menurut Fahri Hamzah, hal itu dilakukan agar masyarakat tidak terjebak dengan pola pemikiran yang selalu menyeret aspek agama.
“Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya!” ucapnya.
Lantas, Fahri Hamzah berpendapat bahwa pihak yang berada di balik aksi terorisme yang terjadi ingin mengucapkan selamat tinggal pada bangsa Indonesia.
Baca Juga: Gunakan Darah Manusia Asli, Nike Gugat Perusahaan Pembuat Model 'Satan Shoes'
“Sebab mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik Ini,” ujarnya.
Mantan anggota DPR itu pun menyatakan bahwa kalangan Islam merasa dirugikan atas sejumlah aksi teroris yang selalu dikaitkan dengan Islam.
“Padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yg dikait2 tak ada henti,” ucap dia lagi.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah lantas memberikan dua pilihan pada masyarakat terkait terorisme.
“Anda pilih yang mana? Menganggap teroris sebagai residu agama? Atau teroris tak ada hubungan dengan agama?” ujarnya mengakhiri cuitannya.
***