Surat Wasiat Pelaku Teror Mabes Polri Sebut Soal Jihad, Raja: Kita Butuh Milenial yang Berani Hidup Bukan Mati

2 April 2021, 08:15 WIB
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni. /Instagram/@rajaantoni.

PR DEPOK – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja J. Antoni membubuhkan komentarnya terkait surat wasiat milik pelaku teror di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).

Sebagaimana diberitakan, pelaku teror dengan pakaian serba hitam masuk ke dalam kawasan Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021, sekitar pukul 16.30 WIB.

Sebuah senjata api sempat ditodongkan oleh pelaku teror yang berinisial ZA ini kepada aparat polisi yang sedang bertugas.

Baca Juga: HNW Sebut Pemerintah Harus Introspeksi Soal Teror, Ferdinand: Coba Terima Khilafah, Terorisme Diam, Betul Pak?

Diketahui, pelaku teror di lokasi kejadian tampak sangat mengancam keselamatan aparat. Dengan demikian, pelaku teror berjenis kelamin perempuan tersebut dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas.

Sebelum melakukan aksi terornya, ZA diketahui sempat menulis surat wasiat yang ditujukan untuk keluarganya. Surat wasiat itu pun mendapat banyak sorotan dari berbagai pihak, termasuk Raja J. Antoni.

Melalui akun Twitter pribadinya @AntoniRaja, Raja Antoni menegaskan bahwa kini, masyarakat sangat membutuhkan seorang anak muda yang berani hidup.

Baca Juga: Klaim Pengamanan Mabes Polri Tak Terlalu Ketat, Haris Azhar: Ada 'Kebebasan' Pelaku Nyari Polisi Buat Ditarget

Sungguh, kita sangat membutuhkan anak muda yang BERANI HIDUP,” kata Raja J. Antoni seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 2 April 2021.

Lebih lanjut, Raja Antoni mengatakan bahwa masyarakat tidak membutuhkan seorang anak muda yang berani mati.

Bukan anak muda yang BERANI MATI,” ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI tersebut.

Raja Antoni pun meminta masyarakat untuk mengambil pelajaran dari ZA agar fenomena tersebut menjadi yang terakhir di Indonesia.

Baca Juga: Soal Publik yang Tak Percaya Teror di Mabes Polri, Rocky: Orang Dibuat Menganggap Ini Skenario yang Dipaksakan

Biarlah Zakiah Aini menjadi korban cuci otak BERANI MATI tak BERANI HIDUP terakhir di Indonesia,” ujarnya mengakhiri cuitan.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @AntoniRaja

Tags

Terkini

Terpopuler