PR DEPOK - Jembatan Benenai di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan jalur distribusi kebutuhan pokok masyarakat setempat terancam putus.
Akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut pada Rabu 31 Maret 2021 lalu, Jembatan Benenai kini mulai miring akibat terjangan banjir.
Atas kondisi tersebut, Bupati Kabupaten Malaka, Viktor Manek mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi.
"Kondisi Jembatan Benenai memang dalam kondisi miring akibat terjangan air banjir. Kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pembatasan terhadap kendaraan umum yang melintas di atas jembatan," kata Viktor Manek ketika dihubungi, Sabtu, 3 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Viktor mengatakan bila Jembatan Benenai ambruk karena terus tergerus air banjir maka akses transportasi ke Betun, ibu kota Kabupaten Malaka dipastikan putus total.
Guna mengantisipasi kondisi tersebut, ia menjelaskan bahwa perlu dibangun jalan alternatif sehingga akses transportasi ke empat kecamatan, termasuk menuju Kupang, tetap berlangsung normal.
"Kami akan minta Balai Jalan Nusa Tenggara II untuk membuka jalan alternatif agar akses untuk empat kecamatan di wilayah Barat termasuk transportasi ke Kupang tidak mengalami putus total, sehingga distribusi kebutuhan pokok masyarakat tetap dilakukan," ujar Viktor Manek.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka telah menginformasikan kondisi Jembatan Benenai yang nyaris ambruk itu kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu, Pemkab Malaka, meminta warga di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Timor Leste itu untuk berhati-hati saat melintas di atas jembatan tersebut.
Selain itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Kasat Lantas Polres Malaka untuk tidak mengizinkan kendaraan yang bermuatan 10 ton ke atas melintas di jembatan itu.
"Kami larang kendaraan yang memiliki muatan 10 ton ke atas supaya tidak diizinkan melintas di Jembatan Benenai karena kondisinya sangat membahayakan," kata Viktor.
Sebelumnya, sejumlah wilayah di daerah itu terendam banjir akibat jebolnya tanggul Manumuti Brubit di Desa Naimana, Kecamatan Malaka Tengah.
"Kondisi tanggul yang jebol mencapai 100 meter lebih menyebabkan banjir merendam pemukiman warga. Kami sedang berupaya melakukan antisipasi agar banjir ini tidak meluas ke desa-desa lainnya," kata Viktor.***