PR DEPOK - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menanggapi soal hilangnya nama pendiri Nadhlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid telah mengucapkan permintaan maafnya atas keteledoran dalam naskah kamus sejarah itu.
"Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asy’ari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi,” ujar Hilmar Farid dikutip Pikiranrkyat-Depok.com dari Antara.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan tak ada niatan untuk menghilangkan nama KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah.
"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asy’ari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut,” kata Hilmar Farid.
Menanggapi pernyataan Hilmar Farid atas permintaan maafnya tersebut, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa ada juga tokoh-tokoh penting lain yang hilang dalam kamus sejarah.
Hidayat Nur Wahid menuturkan, mestinya pihak Kemendikbud juga meminta maaf atas tak dimasukkannya nama tokoh-tokoh penting lainnya itu.
Ia menyampaikan pernyataannya itu melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid, pada Rabu, 21 April 2021.
Lebih lanjut, Hidayat juga menyebut justru di dalam kamus sejarah malah dimasukkan tokoh-tokoh PKI.
"Akui Salah Tak Cantumkan Nama KH Hasyim Asy'ari, Dirjend Kebudayaan (Pengarah Kamus Sejarah itu)mestinya jg akui salah tak masukkan nama2;KH Wahid Hasyim, M Natsir,KH Mas Mansur, Mr Syaf,tapi malah masukkn tokoh2 PKI spt Musso, Amir S, Semaun,Alimin,Aidit," kata Hidayat Nur Wahid, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Sebelumnya, seorang editor dari kamus sejarah, Prof Susanto Zuhri telah menjelaskan bahwa KH Hasyim Asy'ari memang tidak ada dalam lema, tetapi ada di halaman yang lain, yakni pada laman pendiri NU.***