Sebut Perempuan Belanda Ada di Kamus Sejarah tapi Tokoh Perempuan BPUPK Tidak, HNW: Diskriminatif ke Perempuan

22 April 2021, 19:00 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW). /Dok. MPR RI/Dok. MPR RI.

PR DEPOK - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menanggapi polemik hilangnya nama beberapa tokoh penting Indonesia dalam Kamus Sejarah Indonesia.

Hidayat Nur Wahid menilai bahwa kamus sejarah tersebut juga diskriminatif kepada perempuan.

Ia pun menjelaskan, bahwa tokoh perempuan asal negara Belanda, Ratu Wilhelmina tercantum dalam kamus sejarah, tetapi nama dua tokoh penting perempuan Indonesia anggota BPUPKI malah tidak dicantumkan.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos 2021 Lewat HP di Aplikasi SIKS-Dataku Kemensos

Hidayat Nur Wahid mengungkapkannya melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid, pada Rabu, 21 April 2021.

"Kamus Sejarah Indonesia itu ternyata jg diskriminatif kpd Perempuan. Ratu Wilhelmina dari Belanda dicantumkan(1/237), tapi 2 Tokoh Perempuan Indonesia Anggota BPUPK ; Maria Oelfah S dan Rr Soekaptinah, malah tidak dicantumkan. Di hari Kartini, akankah Kemendikbud minta maaf juga?," ujar Hidayat Nur Wahid, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Hidayat Nur Wahid (HNW).

Hidayat Nur Wahid juga sebelumnya mengungkapkan bukan hanya KH Hasyim Asy'ari yang tidak tercantum dalam Kamus Sejarah Indonesia, melainkan ada beberapa nama tokoh yang juga tidak dimasukan dalam kamus tersebut.

Ia mengatakan bahwa di dalam kamus sejarah itu malah dimasukkan para tokoh-tokoh PKI. Hidayat Nur Wahid menegaskan agar pihak Kemendikbud juga mengaku salah atas hal itu.

Baca Juga: Bruno Fernandes Tunggu Paul Pogba Perpanjang Kontraknya di Manchester United

"Akui Salah Tak Cantumkan Nama KH Hasyim Asy'ari, Dirjend Kebudayaan (Pengarah Kamus Sejarah itu)mestinya jg akui salah tak masukkan nama2;KH Wahid Hasyim, M Natsir,KH Mas Mansur, Mr Syaf,tapi malah masukkn tokoh2 PKI spt Musso, Amir S, Semaun,Alimin,Aidit," kata Hidayat Nur Wahid.

Cuitan Hidayat Nur Wahid.*

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid telah mengucapkan permintaan maafnya atas keteledoran dalam naskah kamus sejarah itu.

"Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asy’ari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi,” ujar Hilmar Farid seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Tanggapi Hilangnya Profil KH Hasyim Asy'ari di Kamus Sejarah, Cholil Nafis: Revisi Buku dan Ganti Pejabatnya

Lebih lanjut, ia pun mengatakan tak ada niatan untuk menghilangkan nama KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah.

"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asy’ari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut,” kata Hilmar Farid.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @hnurwahid

Tags

Terkini

Terpopuler