Transportasi Hanya Pesawat, Guru di Perbatasan Tanjung Selor Mengharapkan Perhatian Khusus dari Pemerintah

1 Mei 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi guru. /Dok Pikiran Rakyat/

PR DEPOK – Guru yang bertugas di perbatasan wilayah Tanjung Selor menyampaikan harapannya untuk mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Permintaan tersebut disampaikan oleh dua guru bernama Suselo dan Sulikah bersama 8 orang lainnya saat diambil sumpah jabatan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Suriansyah di Tanjung Selor sebagai Pegawai Negeri Sipil Fungsional Tertentu, pada Jumat 30 April 2021.

Suselo dan Sulikah yang sudah menetap di Krayan Selatan selama dua tahun sebagai tenaga pengajar bagi anak-anak di perbatasan menceritakan suka dan duka menjadi guru dan berjuang mengajar di wilayah tersebut.

Baca Juga: Beredar Bebas Selama 1 Tahun Terakhir, Gudang Penyimpanan Ikan Berformalin di Palembang Digerebek Kepolisian

Banyak kendala yang mereka rasakan sebagai guru, salah satunya akses transportasi.

“Kendalanya yang pasti listrik, akses internet, serta infrastruktur jalan untuk akses keluar-masuk Krayan itu yang kami butuhkan, karena hanya pesawat satu-satunya akses menuju ke sana,” kata Suselo guru biologi yang kesehariannya mengajar di SMAN 1 Krayan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Untuk diketahui biaya pesawat menuju Krayan sebesar Rp460.000 per orang yang merupakan harga yang telah disubsidi oleh pemerintah.

Baca Juga: Simak! Berikut Hal yang Boleh Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Setelah Menjalani Vaksinasi Covid-19

Meski demikian, ia mengaku sangat kesulitan soal bahan pokok pada masa pandemi.

“Dukanya itu ketika bahan pokok tidak ada, apalagi di tengah pandemi seperti ini bahan pokok harus menunggu dari Tarakan dengan harga dua kali lipat harga normal. Sukanya semua masih serba alami,” katanya.

Saat ditanya mengenai antusiasme anak-anak Krayan untuk belajar Suselo mengakui semangat belajar mereka yang tinggi.

Baca Juga: 5 Sayuran Ini Mudah untuk Ditanam di Rumah

“Anak-anak di sana tidak berbeda dengan yang di kota, hanya terkendala fasilitas, itulah yang membuat kita sedikit tertinggal. Untuk itu kami berharap perhatian pemerintah kabupaten hingga provinsi agar memperhatikan sarana jalan, karena fasilitas itu yang sangat kami butuhkan,” kata Suselo.

Meski mengalami situasi demikian, usai dilantik Suselo mengaku bertekad membantu masyarakat perbatasan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sulikah, guru Fisika kelahiran Tanjung Palas yang sudah dua tahun mengabdi di Krayan Selatan mengaku mengalami kondisi serupa.

Baca Juga: Gara-gara Sarung, Ayah dan Anak Terancam Pidana Usai Terlibat Dugaan Aksi Berikut

"Seperti hari ini di Tanjung Selor, saya beli semua kebutuhan yang tidak ada di sana dari sini untuk dibawa kembali, jadi saya hanya beli yang tidak tersedia di sana saja,” kata Sulikah.

Meski demikian, ia mengaku sangat senang mengajar di wilayah perbatasan tersebut lantaran suhunya yang dingin walaupun terkadang alergi dan masyarakatnya yang sangat ramah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler