PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari beredarnya sebuah poster yang membuat heboh masyarakat.
Poster yang beredar di media sosial tersebut menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP ingin membangkitkan kembali Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sebagian orang menilai bahwa kebangkitan tersebut akan diwujudkan melalui Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Baca Juga: Suami Tega Pukuli Istri yang Sedang Hamil karena Tidak Diberi Pinjam HP untuk Bermain Judi Online
Poster tudingan terhadap Jokowi dan PDIP tersebut diketahui dibagikan Ferdinand melalui akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3.
Dalam poster tersebut, tampak seruan untuk memakzulkan Presiden Jokowi dan membubarkan PDIP karena dituding hendak membangkitkan kembali PKI dengan RUU HIP.
“Ma’zulkan Jokowi. Bubarkan PDIP. Jokowi & PDIP adalah Dalang RUU HIP untuk kebangkitan PKI. Satu Komando, Selamatkan Indonesia,” demikian tulisan di poster tersebut.
Akan tetapi, Ferdinand justru mempertanyakan arti dari kata “ma’zulkan” dengan tanda kutip.
“Apa artinya Ma’ Zulkan?” kata Ferdinand sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 1 Mei 2021.
Ferdinand mempertanyakan, apakah ada seorang ibu-ibu yang mempunya anak benama Zulkan sehingga dipanggil “Ma Zulkan”.
“Apakah artinya ada emak2 punya anak Zulkan sehingga dipanggil Ma Zulkan? ucapnya lagi.
Ferdinand lantas menjelaskan bahwa kata “makzul” memiliki arti berhenti memegang jabatan. Maka dari itu, jelas dia, “makzulkan” berarti meminta untuk memberhentikan.
“Kata dari mana itu Ma,zulkan? yang ada MAKZUL artinya dalam KBBI adalah berhenti memegang jabatan/turun takhta. Makanya MAKZULKAN artinya berhentikan,” ujarnya.
Selanjutnya, ia kembali menegaskan bahwa kata yang benar adalah “makzul” dan bukan “ma’zul”.
“Bkn Ma’Zul, dasar bego,” tutur pria yang kerap aktif di media sosial tersebut.