Didiuga Sindir KPK, Said Didu: Bikin Tes Pilihan Antara Keimanan dengan Penjilatan, Pendukung Koruptor?

9 Mei 2021, 12:10 WIB
Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu. /Twitter @msaid_didu

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi soal kabar pemberhentian Novel Baswedan bersama dengan 74 pegawai lain dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kabar pemberhentian itu mencuat setelah 75 pegawai KPK tersebut dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), sebagai syarat peralihan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Di dalam soal pertanyaan TWK tersebut disinyalir mengandung berbagai pertanyaan yang menyangkut soal agama, salah satunya perihal qunut shalat.

Baca Juga: Ditanyai Soal Investasi Bodong 212 Mart, Haikal Hassan: Kok Tanya Saya?

Adapun hal itu ditanggapi Said Didu dengan memberikan sindiran keras kepada KPK melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu, pada Jumat, 7 Mei 2021.

Dikatakan Said Didu, Novel Baswedan telah dibuat cacat dalam tugasnya untuk memberantas korupsi di negara ini, dan teganya dibuat drama atas kejadian itu di pengadilan.

Kini, kata Said Didu, KPK membuat tes yang memberikan pilihan antara keimanan dan "penjilatan".

Baca Juga: Sebut Buzzer Memang Kerap Pakai Isu Taliban, Febri: Dulu Dipake Serang KPK, Kalau Sekarang Belain

Said Didu pun kembali menyindir KPK dan mempertanyakan, KPK ini seperti tampak melindungi para koruptor.

"Setelah kalian bikin cacat dlm laksanakan tugas negara utk berantas korupsi, anda bikin drama pengadilan thdp yg menyiram, setelah itu anda bikin test utk memberikan pilihan antara keimanan dg "penjilatan". Kalian pelindung koruptor?" kata Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Muhammad Said Didu. Tangkap layar Twitter.com/@msaid_didu.

Adapun terkait kabar tak lulusnya dalam TWK dan isu pemberhentian dari KPK tersebut, telah sampai ditelinga penyidik senior, Novel Baswedan.

Baca Juga: DPR Minta Polri Tindak Pemudik, dr Eva: WNA Masuk Gimana? Kalian di Gaji Rakyat, Bukan Asing Loh yang Bayar

Menurutnya, TWK tersebut dijadikan alat sebagai salah satu cara untuk menyingkirkan dirinya dan pegawai KPK yang berintegritas.

Lalu, juga sempat menjadi kontroversi dalam soal pertanyaan di dalam TWK di KPK tersebut. Di dalam soal TWK itu menyinggung soal yang membahas agama, yakni penggunaan qunut dalam shalat.

Berbagai tanggapan pun muncul dari para tokoh politik dan sangat ramai diperbincangkan publik di dunia maya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler