PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengomentari soal pembunuhan terhadap empat petani di Poso, yang diduga dilakukan oleh kelompok MIT.
Dalam keterangna tertulis, ia yang kesal lantaran publik tak banyak yang menyoroti peristiwa ini menilai bahwa pembunuhan terhadap empat petani di Poso ini lebih keji dan lebih kejam dari perang Israel dan Hamas.
"Pembunuhan ini lbh keji dan lbh kejam dibanding perang Israel vs Hamas," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3.
Ferdinand Hutahaean menuturkan, tak seperti Hamas yang bisa menembakkan roket ke Israel atas serangan yang diterimanya, para petani Poso yang menjadi korban pembunuhan ini adalah rakyat biasa yang tak bisa melawan kekejaman MIT.
"Korban2 ini rakyat biasa yg tak bisa melawan kekejaman teroris MIT, sedangkan Hamas msh bs menembakkan roket ke Israel," tuturnya melanjutkan.
Ia lantas mengaku belum pernah mendengar komentar apapun, termasuk mengutuk MIT atas pembunuhan terhadap empat petani di Poso ini dari pihak-pihak yang mengutuk aksi serangan Israel.
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire Jumat 14 Mei 2021, Segera Dapatkan dan Mainkan!
"Tp sy blm dengar komentar dr kaum yg mengutuk Israel itu jg mengutuk MIT. Mrk sejenis?" kata mantan politisi Partai Demokrat itu menambahkan.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa pada Selasa 11 Mei 2021, empat orang petani yang tengah berkebun di Poso tiba-tiba didatangi lima orang tidak dikenal (OTK) yang langsung menyerang mereka dengan brutal.
Lima OTK ini langsung membunuh keempat petani tersebut dengan memenggal kepalanya.
Aksi teror sadis terhadap empat petani ini diduga dilakukan oleh kelompok teroris MIT.
Saksi yang selamat dan melihat kejadian ini melaporkan pelaku pembunuhan keji ini adalah Qatar, bersama empat orang teroris lainnya.
Menurut saksi, lima orang pelaku ini adalah anggota organisasi teroris MIT pimpinan Ali Kalora.
Sementara itu, empat orang petani yang menjadi korban aksi teror ini adalah MS, SS, P, dan L.
Aksi pembunuhan ini juga telah mendapat kecaman dari Kantor Staf Presiden (KSP).
Disampaikan oleh Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani, mengatakan bahwa KSP memastikan aparat keamanan akan memburu kelompok teroris MIT.
"Atas kebiadaban kelompok teroris ini KSP mengutuk keras dan memastikan bahwa aparat keamanan akan melakukan pengejaran dan penindakan terhadap kelompok teroris MIT," ujarnya.***