Sebut Radikalisme Tumbuh Subur Kala Ketidakadilan Terjadi, Faisal Basri: Tajam ke Bawah dan Tumpul ke Atas

2 Juni 2021, 11:55 WIB
Ekonom Senior, Faisal Basri. /Foto: FOTO ANTARA / Wahyu Putro/

PR DEPOK - Ekonom senior, Faisal Basri menanggapi soal maraknya isu radikalisme di masyarakat yang terjadi belakangan ini.

Menurutnya, ketidakadilan yang terjadi di negeri ini yang membuat radikalisme tumbuh dengan subur.

Faisal Basri mengatakan, semakin banyaknya rakyat tertindas, akan semakin muncul perlawanan dari rakyat, lalu dilabeli radikalisme.

Adapun pernyataan Faisal Basri tersebut diungkapnya melalui akun Twitter pribadinya @FaisalBasri, pada Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Manchester City Siap Tukar Dua Pemain Penting demi Harry Kane

"Ketidakadilan membuat radikalisme tumbuh subur. Semakin banyak rakyat tertindas, kian muncul perlawanan, lalu dilabeli radikal," kata Faisal Basri.

Lalu, Faisal menuturkan, jika hukum mengabdi kepada kekuasaan, disebutnya, tajam ke bawah dan tumpul ke atas, maka rakyat akan mencari langkah lain, kemudian dilabeli radikal.

"Ketika hukum mengabdi pada kekuasaan, tajam ke bawah dan tumpul ke atas, rakyat akan mencari jalan lain, lalu dicap radikal," ujar Faisal Basri, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Faisal Basri.

Menurutnya, semakin banyaknya rezim yang melakukan kesalahan, memandang perbedaan sebagai musuh, dan apapun yang tampak melemahkan dianggap sebagai ancaman.

"Rezim yang kian banyak melakukan kesalahan (membusuk) akan memandang perbedaan sebagai musuhnya dan apa saja yang melemahkannya sebagai ancaman, termasuk teknologi," ujar Faisal Basri.

Diketahui, beberapa kasus yang terjadi di dalam negeri selalu dikaitkan oleh kaum tertentu dengan isu radikal.

Baca Juga: Bertepatan dengan Harlah Pancasila, Relawan Ganjarist Terbentuk demi Dukung Ganjar Pranowo Maju Sebagai Capres

Baru-baru ini terjadi, yakni isu radikal juga masuk dalam kasus 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Pegawai KPK lainnya yang mendukung pegawai yang terancam dikeluarkan dari KPK juga dituding sebagai pihak penganut radikalisme.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @faisalbasri

Tags

Terkini

Terpopuler