PR DEPOK – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menanggapi pernyataan yang baru-baru ini dilontarkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Sri Mulyani sebelumnya mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia telah mengalami penurunan.
Hal tersebut, menurut penjelasannya, didorong oleh naiknya jumlah lapangan kerja baru.
Baca Juga: Pimpinan KPK Tak Akan Menarik Kembali SK Pembebastugasan 75 Pegawai yang Tidak Lolos TWK
Ia menerangkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia awalnya sempat naik pada Agustus 2020 lalu, yakni mencapai 7,07 persen.
Akan tetapi, lanjut dia, pada bulan Februari 2021 angkanya sudah turun kembali ke level 6,26 persen.
Melalui akun Twitter miliknya @NataliusPigai2, Natalius Pigai mengatakan bahwa Sri Mulyani tidak mempunyai etika.
Karena menurutnya, Sri Mulyani membandingkan data pengangguran bulan Februari 2021 dengan Agustus 2020.
“Bu Menkeu tdk py etika krn membandingkan data pengangguran Feb 2021 (8,75 jt org) ke Agustus 2020 (9,77 jt org),” tulis Natalius Pigai pada Kamis, 3 Juni 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Prihatin Adanya Makelar Perkara di KPK, Novel Baswedan: Harapan Berantas Korupsi Mau Dimatikan?
Mantan Komisioner Komnas HAM itu pun meminta Sri Mulyani untuk menggunakan data year on year saja.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran pada Februari 2021 naik sebesar 1,82 juta jika dibandingkan dengan Februari 2020.
“Pake data year on year sj dong. data BPS, Feb 2021, pengangguran 8,75 jt org, naik sebesar 1,82 jt dibandingkan Februari 2020 yg 6,93 jt,” ujar dia.
Selain itu, Natalius Pigai juga menyoroti data yang digunakan Sri Mulyani, di mana sudah melewati satu kuartal.
Baca Juga: Kesehatan dan Keselamatan Jemaah Jadi Prioritas, Pemerintah Kembali Tak Berangkatkan Haji Tahun Ini
“Apalagi, data yang dirujuk Menteri Keuangan itu sudah lewat satu kuartal, sebelum kabar terbaru penutupan sejumlah perusahaan diumumkan dimana2,” katanya.
Tak cukup sampai di situ, aktivis HAM yang aktif di media sosial itu menegaskan pada Sri Mulyani bahwa rakyat tidak bodoh.
“Kita bukan bodoh Bu,” ucap Natalius Pigai dalam sebuah cuitan lanjutannya.***