PR DEPOK - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah belum lama ini menyampaikan penilaiannya terkait calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Tampak selektif, Fahri Hamzah menyatakan bahwa capres yang maju nanti harus mempunyai ide atau gagasan tentang Indonesia ke depannya, sehingga capres tak hanya dilihat dari sudut pandang figur.
Selaku pendiri partai Gelora, Fahri Hamzah menyatakan bahwa partainya akan mendukung capres yang punya ide atau gagasan terkait Indonesia ke depannya.
Dia menegaskan partainya tidak akan mendukung capres dari sisi figur atau sosoknya saja.
"Jadi kami minta semua calon bicara soal ide bukan bicara figur doang. Tapi idenya apa, melakukan apa untuk Indonesia," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya di Jakarta seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Minggu, 13 Juni 2021.
Singkatnya, hal yang menjadi pertimbagan penting dalam penilaian Fahri Hamzah untuk capres 2024 mendatang adalah mempunyai ide untuk Indonesia.
"Pada prinsipnya, siapa pun tokoh yang didukung Partai Gelora, harus memiliki ide cemerlang," ucapnya.
Di sisi lain, ia menilai pembicaraan terkait dinamika bursa capres masih terlalu dini untuk Partai Gelora lantaran kontestasi Pilpres 2024 masih cukup jauh, yakni tiga tahun lagi.
Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa Partai Gelora kini tengah fokus memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu 2024, dan target lolos di ambang batas parlemen atau parliamentary treshold sebesar 4 persen.
Kemudian, ia pun berharap para kader partai Gelora berupaya keras agar berhasil merekrut anggota hingga menembus angka 1 juta orang pada Oktober 2021.
Sedangkan untuk saat ini, menurutnya jumlah kader Partai Gelora sudah mencapai 200.000 orang lebih.
"Dengan jumlah kader yang saat ini telah dicapai sebanyak 200.000 kader, saya berharap pada Oktober nanti, kader yang terjaring bisa mencapai angka 1 juta. Mudah-mudahan Oktober nanti, kita bisa mencapai 1 juta kader yang sudah dilatih," ujar mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah menjelaskan bahwa konsolidasi partainya sudah dilakukan dari tingkat pusat hingga struktur kepengurusan paling bawah.
Menurutnya, kini telah terbentuk 100 persen kepengurusan DPW (Provinsi), DPD (kabupaten/kota), dan penyelesaian pembentukan kepengurusan DPC (kecamatan).
"Pada Juni 2021, sekitar 8000 kecamatan yang ada di 514 kabupaten dan 34 provinsi di Indonesia, sudah terbentuk 80 persen kepengurusan DPC. Setelah membentuk DPC, selanjutnya para pengurus akan menjaring kader-kader baru di 74.957 desa," katanya menjelaskan.***