PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi terkait isu soal Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Isu PPN ini sempat menggemparkan publik lantaran dari kabar yang diterima publik akan diberlakukan PPN pada sembako dan pendidikan.
Kabar ini juga mendapat pertentangan dari berbagai pihak. Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyayangkan kegaduhan terkait PPN ini di masyarakat.
Baca Juga: Pasca Diciduk Pihak Berwenang, Anji Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Ia mengatakan bahwa draf Rancangan Undang-Undang (RUU) KUP bocor dan tersebar ke publik dengan aspek yang terpotong, tidak secara utuh.
Menkeu, Sri Mulyani menyatakan bahwa PPN kini belum dibahas dan belum tentu akan diterapkan dalam waktu dekat.
Adapun terkait PPN ini ditanggapi Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Senin, 14 Juni 2021.
Baca Juga: Sinopsis Film Transporter 3: Aksi Keren Jason Statham di Bioskop Trans TV Malam ini
Ia menyebut bahwa "kaum oposan plastik" menggunakan isu soal pajak sebagai cara untuk menyerang pemerintah.
"Saya perhatikan, kaum oposan plastik msh menggunakan isu soal Pajak sbg bahan gorengan basi menyerang pemerintah," ujar Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ferdinand menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan penjelasan resmi ke publik, agar warga di bawah tidak terpengaruh dengan provokasi dan tidak resah.
Ia menegaskan bahwa penjelasan resmi Presiden Jokowi akan menjadi suatu hal yang penting untuk bisa mengakhiri kemelut.
"Saya sarankan kpd pak @jokowi memberikan penjelasan resmi ke publik agar warga dibawah tdk termakan provokasi dan tdk resah. Ini penting utk mengakhiri kemelut," kata Ferdinand Hutahaean.
Diketahui, kabar isu terkait PPN berhembus kencang di publik, dan memantik komentar publik lantaran akan dikenakan PPN untuk sembako dan pendidikan.
Banyak pihak yang mengaitkan kenaikan tarif PPN sembako ini dengan PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) yang dihilangkan.
Pasalnya PPnBM ialah notabennya untuk warga menengah ke atas, sedangkan PPN sembako ini akan sangat berdampak ke rakyat bawah.***