PR DEPOK - Komika sekaligus sutradara film, Ernest Prakasa, turut mengomentari soal tudingan bahwa kartun animasi Nussa mempromosikan Taliban.
Dalam keterangan tertulis, Ernest Prakasa menyindir salah satu pihak yang melontarkan tudingan kartun Nussa mempromosikan Taliban, yakni Eko Kuntadhi.
Ernest Prakasa mempertanyakan soal jatah komisaris yang mungkin belum didapatkan oleh Eko Kuntadhi, terkait unggahannya yang menuding kartun animasi Nussa menyelipkan promosi soal penampilan anak Taliban.
"Belum kebagian jatah komisaris ya Mas? Semoga segera, amin!" ujar Ernest, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @ernestprakasa.
Tak hanya menyentil Eko Kuntadhi dengan pertanyaan perihal jatah komisaris, sang komika juga membeberkan pendapatnya tentang kartun animasi Nussa.
Menurutnya, Nussa tak hanya menjadi sarana promosi nilai-nilai positif, tetapi juga menjadi salah satu lokomotif industri animasi dalam negeri.
"Selain mempromosikan nilai-nilai yang positif, Nussa juga salah lokomotif industri animasi dalam negeri," tuturnya.
Lebih lanjut, sutradara film Cek Toko Sebelah itu pun menyemangati Produser Eksekutif film Nussa, Angga Dwimas Sasongko, agar bisa membawa serial kartun tersebut ke tempat yang lebih tinggi.
"Semangat terus bawa Nussa ke tempat yang lebih tinggi bro @anggasasongko," kata Ernest Prakasa.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Mengonsumsi Ubi Jalar, Tingkatkan Sistem Imun
Untuk diketahui, sebelumnya marak beredar tudingan yang menyebutkan bahwa kartun animasi Nussa secara diam-diam mempromosikan Taliban.
Promosi Taliban tersebut diduga dilakukan melalui gambaran baju yang dikenakan oleh tokoh utama dalam kartun tersebut, yakni Nussa.
Nussa sendiri digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang sehari-harinya selalu mengenakan baju gamis berwarna hijau dan celana panjang, serta peci putih.
Penampilan Nussa ini disebut-sebut mirip dengan penampilan anak-anak Taliban.
Akibatnya, muncul tudingan yang menyebutkan bahwa pihak tertentu berniat untuk mempromosikan Taliban secara tidak langsung melalui kartun Nussa tersebut.
Salah satu yang melontarkan tudingan tersebut adalah Eko Kuntadhi dan Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean bahkan mewanti-wanti agar publik waspada terhadap propaganda sesat dari pihak-pihak yang mengaku orang Indonesia.
"Waspadai propaganda sesat orang2 yang mengatasnamakan Indonesia. Bedakan abak Indonesia dengan anak2 Taliban..!!" ujar mantan politisi Partai Demokrat itu.***