PR DEPOK – Polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berlanjut.
Diberitakan, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjelaskan bahwa hasil TWK KPK dipegang oleh Badan Psikologi Angkatan Darat (AD) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Maka dari itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana menerangkan bahwa hasil TWK KPK bersifat rahasia.
Bima Haria mengatakan bahwa hasil TWK KPK tersebut bersifat rahasia, sesuai dengan ketetapan Panglima TNI.
Atas pernyataan tersebut, aktivis HAM, Dandhy Laksono pun mengungkapkan keheranannya melalui akun Twitter miliknya.
Dandhy Laksono mempertanyakan, apakah dengan adanya penetapan Panglima TNI tersebut memiliki arti bahwa masalah TWK KPK telah rampung.
Lantas, Dandhy Laksono berpendapat bahwa hal tersebut justru akan membuat persoalan semakin runyam.
“Memangnya kalau Panglima TNI, terus masalah selesai? Justru makin runyam,” kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @Dandhy_Laksono.
Tidak hanya itu, Dandhy Laksono juga mempertanyakan apa urusan militer dengan rekrutmen ASN.
“Urusan apa militer dengan rekrutmen ASN? Junta militer atau bagaimana?” tuturnya menambahkan.
Dandhy Laksono pun menilai bahwa persoalan terkait TWK KPK tersebut kini justru semakin serius lantaran ‘bola panas’ telah dilemparkan ke Presiden.
“Urusannya malah makin serius, karena bola panas dilempar ke Presiden,” ucapnya.
Baca Juga: Heran Hanya Habib Rizieq yang Ngaku Sehat Dipenjara, Christ Wamea: Gak Masuk Akal, di Mana Logikanya
Dandhy Laksono menegaskan bahwa para pegawai KPK dan publik bisa meminta hasil TWK KPK tersebut ke Presiden sebagai Panglima Tertinggi TNI.
“Kini pegawai KPK atau publik bisa meminta ke Presiden karena dia Panglima Tertinggi TNI,” ujar Dandhy Laskono mengakhiri cuitannya.