Covid-19 Varian Delta Menyebar Dipicu Mobilitas Warga Abai Protokol Kesehatan dan Lemah Tracing serta Testing

25 Juni 2021, 14:00 WIB
Covid-19 Varian Delta Menyebar Dipicu Mobilitas Warga Abai Protokol Kesehatan dan Lemah Tracing serta Testing. /PIRO4D/Pixabay

 

PR DEPOK - Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Penanganan Covid-19 menyatakan Covid-19 varian delta terus menyebar dipicu mobilitas warga yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes).

"Varian delta dari India atau yang dikenal dengan B.1.617.2 masuk dan meledakkan pandemi di Indonesia melalui celah tingginya mobilitas penduduk, lemahnya testing dan tracing serta menurunnya penerapan protokol kesehatan," kata Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin dikutip Pikiranrakyat-Depok dari Antara pada Jumat, 25 Juni 2021.

Daya Transmisi Covid-19 varian delta lebih tinggi sebesar 30%-100% dan resiko menjalani perawatan di rumah sakit dua kali lebih besar etimbang varian Alpha (B.1.1.7).

Laporan 4.000-5.000 kasus positif Covid-19 dari 9.000-10.000 kasus positif Covid-19 yang diperoleh Satgas Penanganan Covid-19 terjadi akibat penurunan tes PCR dari 40.000-an per hari menjkadi 20.000 per hari.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Siluet Wanita yang Dianggap Tua Dapat Mengungkapkan Rahasia Anda

"Saya cenderung melihat penurunan kasus sejak Maret lalu bukan karena keberhasilan PPKM Mikro, melainkan akibat turunnya testing dan tracing. Indikasinya terlihat semakin rendahnya angka testing dengan PCR hingga setengah dari jumlah testing di bulan Januari dan Februari," ucapnya.

Dengan demikian, kenaikan hingga 20.000-an dinilai mengkhawatirkan akibat pengendalian mobilitas warga belum maksimal danpelonggaran kegiatan ekonomi.

Selain itu penanganan pandemi Covid-19 menjadi semu dan masyarakat dinilai lemah dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Pemerintah diharapkan memutuskan strategi mitigasi penularan Covid-19 yang lebih besar. Hal ini dapat dilakukan dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total di pulau Jawa dan pembatasan ketat di luar Jawa.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Final Playoff NBA Sabtu, 26 Juni 2021: Atlanta Hawks vs Milwaukee Bucks

Proses reflikasi Covid-19 di wilayah yang sedang mengalami lonjakan kasus ini dengan menghentikan sementara mobilitas penduduk. Tindakan ini diiringi banyak testing dan tracing secara cepat.

"Pada saat bersamaan proses vaksinasi terus dipercepat untuk mewujudkan kekebalan komunal di tengah masyarakat," ucap Hidayatullah.

Untuk daerah yang masih rendah tingkat penularan Covid-19 harus mengendalikan mobilitas penduduk dengan penurunan volume kegiatan ekonomi.

Sementara itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan dari beberapa rumah sakit diketahui Covid-19 varian delta cenderung menyerang pasien berusia di bawah 18 seperti usia 10 tahun,

"Ada kecenderungan varian delta di beberapa rumah sakit menyerang pasien di bawah usia 18 dan ada juga 10 tahun sudah ada yang kena. Itu pengamatan kami dari perbedaan varian baru ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler