Risma Bagikan 5.500 Telur Rebus, Azzam: Saya Bahkan Lebih dari 14.400 Butir dan Tak Gunakan Anggaran Negara

27 Juni 2021, 10:05 WIB
Aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid. /Instagram @azzamizzulhaq

PR DEPOK – Aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid merespons kegiatan yang baru-baru ini dilaksanakan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma).

Sebelumnya, Risma membagi-bagikan telur rebus kepada sekira 5.500 warga DKI Jakarta.

Dengan jumlah warga yang mencapai sekira 5.500 orang itu, jelas Risma, masing-masing mendapat dua butir telur matang.

Atas aksinya tersebut, Risma pun mendapat tak sedikit sorotan publik, salah satunya dari Azzam Mujahid.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BPUM BLT UMKM 2021 Lewat eform.bri.co.id/bpum

Melalui akun Twitter-nya, Azzam Mujahid mengakui bahwa dirinya bahkan bisa membagikan 14.400 butir telur dalam sehari. Padahal, lanjut dia, dirinya bukan siapa-siapa.

“Saya saja yg bukan siapa-siapa bahkan lebih 14.400 butir telur dalam sehari,” tutur Azzam Mujahid sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 27 Juni 2021.

Dengan jumlah tersebut, ia menjelaskan bahwa masing-masing orang mendapatkan satu rak telur.

“Masing-masing mendapatkan 1 rak telur,” ujar dia.

Cuitan Azzam Mujahid.

Tidak hanya itu, lanjut dia, hal tersebut ia lakukan tanpa menggunakan anggaran negara.

“Tidak menggunakan anggaran negara,” ucap Azzam Mujahid lagi.

Atas pengalamannya itu, ia mengatakan bahwa dirinya lantas teringat masyarakat di daerah Tanah Merah, Jakarta Utara.

“Jadi teringat kepada masyarakat Tanah Merah @fktmb. Mohon maaf belum bisa silaturrahim secara langsung,” tutur Azzam Mujahid.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Yan Harahap: Sepertinya Pak Jokowi dan Jajaran Belum Punya ‘Jurus Jitu’

Lebih lanjut, Risma menerangkan bahwa distribusi telur itu dilakukan untuk menjaga asupan protein masyarakat.

Sebab, jelas dia, pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian masyarakat terpukul dan dikhawatirkan turut memengaruhi asupan nutrisi.

Risma pun mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah mengakibatkan pendapatan sebagian besar masyarakat berkurang.

Hal ini, lanjut dia, membuat masyarakat tak mampu menyediakan kebutuhan protein yang justru dibutuhkan untuk melawan serangan virus.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @AzzamIzzulhaq

Tags

Terkini

Terpopuler