PR DEPOK – Peneliti Institut Development for Economics and Finance (INDEF), Dzulfian Syafrian menanggapi pernyataan Ade Armando soal polemik BEM UI.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan pernyataan sikap BEM UI yang menjuluki Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai "The King of Lip Service".
Bukan tanpa alasan, BEM UI menggunakan julukan "The King of Lip Service" tersebut lantaran Jokowi dinilai kerap tak menepati janjinya kepada masyarakat.
Ade Armando pun menuding anggota BEM UI yang menjuluki Presiden Jokowi sebagai "The King of Lip Service" masuk kampus UI melalui jalur menyogok.
Terkait hal tersebut, Dzulfian menjelaskan bahwa Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra meraih IPK dengan status cum laude, yakni di atas 3,5.
Selain itu, dikatakan Dzulfian, Ketua BEM UI itu juga merupakan seorang asisten dosen (asdos) di kampus tersebut.
“Ketua BEM UI skrng, Leon, setahu saya IPK-nya hamdallah cum laude, di atas 3,5, asdos pula,” katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @dzulfian.
Lebih lanjut, Dzulfian juga menuturkan bahwa jurusan tempat Leon Alvinda menimba ilmu merupakan salah satu jurusan dengan kemungkinan masuk tersulit.
“Jurusannya juga salah 1 yg paling susah masuknya,” tutur dia menambahkan.
Baca Juga: Undangan Sudah Tersebar, Boy William Ungkap Batal Nikah dengan Karen Vendela
Sebelum menjadi Ketua BEM UI, kata Dzulfian, Leon Alvinda pun sudah pernah menjadi Ketua sejumlah organisasi.
“Sblum jdi KaBem, doi jga udh ktua sana-sini,” ucap Dzulfian menegaskan.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa Leon Alvinda selama ini bertetangga dengan Jokowi di Solo.
“Doi jg tetangganya Pak @jokowi di Solo loh. Bkn kaleng2,” ujarnya lagi menjelaskan.
Dzulfian lantas mempertanyakan, berapa IPK yang diraih Jokowi dulu saat menjadi mahasiswa.
“Klo IPK Pak Presiden brp dulu?” kata Dzulfian pada Ade Armando dalam cuitan yang sama.