Pertanyakan Soal Penutupan Mobilitas WNA, Hilmi Firdausi: Percuma Dalam Negeri PPKM, Tapi dari Luar Datang

2 Juli 2021, 13:56 WIB
Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi. /Twitter.com/@Hilmi28.

PR DEPOK - Aktivis dakwah sekaligus influencer, Hilmi Firdausi belum lama ini mempertanyakan soal penutupan mobilitas massa dari luar negeri ke Indonesia.

Pertanyaan itu disampaikan Hilmi Firdausi seiring dengan diberlakukannya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali, oleh pemerintah.

Sebab menurut Hilmi Firdausi, virus dengan berbagai varian yang masuk ke Indonesia saat ini juga sebelumnya datang dari mobilisasi pendatang luar negeri ke Indonesia.

Baca Juga: Sudah Lewati Masa Kritis, Kondisi Terkini Jane Shalimar Diungkap Sahabat: Belum Sadar, Tapi Ada Kemajuan

"Dear Pak @jokowi & LBP, kpn Indonesia mau menutup semua mobilisasi masa dr luar negeri? Bukankah semua virus ini asalnya dari luar?" kata Hilmi Firdausi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Hilmi28.

Kemudian, Hilmi Firdausi berpendapat, apabila mobilisasi dari luar negeri tidak ditutup seperti halnya dalam negeri dengan PPKM, maka upaya pemerintah dengan penerapan PPKM akan percuma.

Pasalnya, lanjut dia, selain upaya pemerintah menekan angka kenaikan kasus Covid-19 gagal, yang akan terkena imbasnya juga adalah rakyat.

Baca Juga: Rachland Nashidik: Bisakah Presiden Tidur Nyenyak Saat Satu Demi Satu Warganya Tewas oleh Covid-19?

Mengingat, dikatakan Hilmi Firdausi, kini tak sedikit masyarakat Indonesia yang menjadi korban akibat terpapar Covid-19.

"Percuma sj jika di dlm negeri diadakan PPKM darurat, tapi yg dari luar ttp dtg. Kasihan klo nanti PPKM ini gagal lg, sdh byk rakyat yg berkorban," ucapnya mengakhiri cuitannya.

Hilmi Firdausi pertanyakan Presiden Jokowi dan Luhut kapan mau tutup mobilisasi pendatang luar negeri ke Indonesia. Tangkap layar Twitter.com/@Hilmi28.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa PPKM Darurat akan segera diberlakukan mulai 3-20 Juli 2021 mendatang.

Baca Juga: Obat Jane Shalimar Sangat Mahal, Sahabat Beberkan Harganya serta Perjuangan yang Dilalui agar Bisa Sembuh

Kebijakan itu diberlakukan dengan mempertimbangkan kondisi angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, yang terus melonjak secara drastis dalam beberapa waktu terakhir.

"Saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat yang dimulai 3-20 Juli, khususnya di wilayah Jawa dan Bali," kata Presiden Jokowi dalam konferensi persnya, Kamis 1 Juli 2021.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa tingginya kasus Covid-19 yang kini dialami Indonesia terjadi, karena varian baru yang berasal dari India atau Delta.

Baca Juga: Sebelum Wafat, Mbak You Sempat Mengaku Tahu dan Bocorkan Terawangan Soal Waktu Ia Meninggal Dunia

Covid-19 varian Delta ini menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang enam kali lebih cepat penularannya dibandingkan dengan varian sebelumnya, sepeti Alpha dari Inggris.

Maka dari itu, PPKM ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia.

"Pandemi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir berkembang pesat karena adanya varian baru. Situasi ini jelas mengharuskan kita untuk mengambil langkah tegas," ujarnya menambahkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Hilmi28

Tags

Terkini

Terpopuler