Sindir Pemerintah yang Jual Vaksin Gotong Royong, Hendri Satrio: Sebaiknya Gandeng BTS Biar Laku Keras!

12 Juli 2021, 13:21 WIB
Pengamat politik, Hendri Satrio. /Twitter.com/@satriohendri.

PR DEPOK - Pengamat Politik, Hendri Satrio baru-baru ini menyindir pemerintah yang mengadakan vaksinasi berbayar atau Vaksin Gotong Royong Individu.

Vaksin Gotong Royong Individu yang dijual kepada rakyat ini diketahui vaksin berjenis Sinopharm yang disediakan oleh PT Kimia Farma Diagnostika.

Sembari menyindir, Hendri Satrio juga memberikan saran kepada pemerintah terkait Vaksin Gotong Royong Individu ini.

Baca Juga: Satu Hakim yang Jatuhkan Vonis Habib Rizieq Wafat, Refly: Jangan Sampai Keadilan Ditegakkan yang Maha Kuasa

Adapun saran Hendri Satrio itu adalah agar pemerintah bekerja sama dengan boyband Korea Selatan, BTS dalam mempromosikan Vaksin Gotong Royong Individu tersebut.

Dengan demikian, dikatakan Hendri Satrio, Vaksin Gotong Royong Individu ini bakal laku keras di masyarakat.

"Sebaiknya pemerintah gandeng BTS agar vaksin berbayar cepat laku keras! #Hensat," kata Hendri Satrio seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @satriohendri pada Senin, 12 Juli 2021.

Cuitan pengamat politik, Hendri Satrio. Tangkap layar Twitter.com/@satriohendri.

Baca Juga: Eko Kuntadhi Tuding PKS Timbun Tabung Oksigen demi Kampanye, Akmal Sjafril: Dana Bansos Ditilep, Diam!

Sindiran itu disampaikan oleh dirinya agar pemerintah bisa benar-benar maksimal berjualan vaksin kepada masyarakat.

Kemudian, Hendri Satrio sendiri sebelumnya memang tak menyepakati kebijakan pemerintah menjual vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

Dibanding dengan kebijakan terkait pandemi lainnya, Hendri Satrio menilai kebijakan vaksinasi berbayar atau gotong royong tak cocok diterapkan saat ini.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 18 Segera Dibuka, Simak Persyaratan dan Cara Daftar di Link Ini

Padahal menurutnya, kebijakan sebelumnya seperti vaksinasi gratis sejuta per hari, program isolasi di Wisma Atlet sudah bagus.

"Padahal program sejuta/hari atau kata Menkes mau jadi 5juta/hari vaksin gratis bagus banget. Program isolasi Wisma Atlet top banget," ucapnya lagi.

Selain itu, Hendri Satrio juga mengaku mendukung program pemerintah terkait PPKM Darurat hingga bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Siti Fadilah Dikabarkan Mengaku Sudah Sering Kena Covid-19 Sejak Dulu, Simak Faktanya

Namun untuk kebijakan kali ini perihal vaksinasi berbayar, ia menilai tak cocok diterapkan pemerintah di tengah kondisi masyarakat yang serba sulit akibat pandemi Covid-19.

"PPKM Darurat, kami dukung, Bansos walau pernah dikorupsi Menteri Kader Parpol, program bagus. Nah, kalo program vaksin berbayar ini gak cocok deh," ujarnya mengakhiri cuitannya.

Cuitan pengamat politik, Hendri Satrio. Tangkap layar Twitter.com/@satriohendri.

Seperti diketahui sebelumnya, PT Kimia Farma Diagnostika menyediakan vaksin gotong royong individu atau berbayar untuk masyarakat.

Baca Juga: Kondisi Terkini Nia Ramadhani Diungkap Pengacara: Nangis, Betapa Sedih Seorang Ibu Anak-anaknya Masih Kecil

Vaksin berbayar ini juga telah ditetapkan harganya sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021, dengan harga Rp439.570 per dosisnya.

Apabila setiap orangnya mendapatkan injeksi sebanyak dua kali, maka harga paket lengkap vaksin gotong royong tersebut menjadi Rp879.140 per orang.

Akan tetapi, kebijakan tersebut masih menuai polemik di tengah publik karena saat ini, pemerintah masih menjalankan program vaksinasi gratis untuk masyarakat.

Baca Juga: Cara Buat STRP DKI Jakarta atau Surat Jalan PPKM Darurat Secara Online di jakevo.jakarta.go.id

Tak sedikit pihak yang khawatir program vaksinasi gotong royong tersebut akan berpengaruh pada proses vaksinasi gratis untuk rakyat, sehingga meminta pemerintah untuk memberhentikan program vaksin gotong royong.

Disamping itu, fasilitas kesehatan seperti vaksin di tengah pandemi Covid-19 juga merupakan hak rakyat yang semestinya diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler