Soal Vaksin Berbayar Hasil Hibahan UEA, Ngabalin: Plis deh! Rakyat Jangan Diresahkan dengan Berita Bohong

13 Juli 2021, 11:01 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. /ANTARA.

PR DEPOK – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin buka suara terkait kabar soal vaksin hibah dari Uni Emirat Arab (UEA).

Ngabalin dengan tegas mengatakan bahwa kabar vaksin hibah dari UEA yang dilontarkan politisi PKB, Ninik Wafiroh tidak benar.

Lantas, Ngabalin pun meminta agar rakyat tidak diresahkan dengan berita bohong seperti vaksin hibah dari UEA tersebut.

Baca Juga: Tak Setuju Dokter Louis Ditahan, Berlian Idris: Pendapatnya Memang Bahaya, Cukup Akun Medsosnya Dibekukan

Plis deh! Rakyat jangan diresahkan dengan berita bohong,” ujar Ngabalin dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @AliNgabalinNew pada Selasa, 13 Juli 2021.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak berdagang dengan masyarakat soal vaksin hibah dari UEA.

“Pemerintah atau Departemen Kesehatan RI tidak berdagang dengan masyarakat soal vaksin hibah dari UEA. #BijaklahBermediaSosial,” ucap Ngabalin mengakhiri cuitannya.

Cuitan Ali Ngabalin soal kabar UEA hibahkan vaksin Sinopharm kepada Indonesia. Tangkap layar Twitter.com/@AliNgabalinNew.

Baca Juga: Luhut Tantang yang Tak Percaya Covid-19 Terkendali untuk Temuinya, Rizal Ramli: Preman Kali Bah

Sebelumnya, politisi PKB Ninik Wafiroh mengatakan bahwa UEA telah menghibahkan dosis vaksin Covid-19 Sinopharm sebanyak 500.000 untuk Indonesia.

Soal UEA hibahkan dosis vaksin Covid-19 Sinopharm ke Indonesia ini dilontarkan Ninik Wafiroh di akun media sosial pribadinya.

Kemudian, Ninik Wafiroh menyebutkan, salah satu vaksin Gotong Royong Individu yang hendak dijual adalah vaksin Sinopharm.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Salurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta bagi Karyawan Bergaji di Bawah Rp5 Juta

Diketahui bersama, PT Kimia Farma (Persero) memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi berbayar.

Keputusan itu iambil menyusul tingginya respons, baik pro dan kontra dari berbagai pihak terkait pelaksanaan vaksinasi tersebut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @AliNgabalinNew

Tags

Terkini

Terpopuler