PR DEPOK - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Veronica Koman turut berkomentar soal ancaman Mensos Risma pindahkan Aperatur Sipil Negara (ASN) yang kinerjanya lelet ke Papua.
Veronica koman mengaku dirinya tidak kaget Risma memberikan ancaman kepada ASN yang kinerjanya lelet dipindahkan ke Papua.
Komentar soal ancaman Risma tersebut disampaikan Veronica Koman lewat satu cuitan di akun Twitter pribadinya @VeronicaKoman.
Baca Juga: Tes Swab PCR Setelah Isolasi Mandiri Tidak Disarankan, Kenapa? Berikut Penjelasannya
"Ga kaget," ucap Veronica Koman sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 13 Juli 2021.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa mantan Wali Kota Surabaya ini memang merupakan sosok yang rasis terhadap Papua.
"Bu Risma emang rasis sama Papua kok," tutur Veronica Koman menambahkan.
Di akhir cuitannya, ia turut menyampaikan rekam jejak tindakan Risma kepada masyarakat di Papua, salah satunya pada 2 Desember 2018 silam.
"Jajaran Bu Risma bersama Polri dan TNI mengeluarkan paksa seratus lebih mahasiswa Papua dari kota Surabaya sebagai syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap massal," ucap dia menjelaskan.
Diketahui sebelumnya, Mensos Risma melakukan kunjungan ke Balau Wyata Guna pada Selasa, 13 Juli 2021.
Baca Juga: dr Lois Owien Dibebaskan dan Tak Jadi Ditahan, Christ Wamea: karena Dia Juga BuzzeRp
Dalam kunjungan tersebut, Risma menegur sejumlah ASN yang bertugas di Balai Wyata Guna, Bandung.
Adapun alasan Risma menegur sejumlah ASN di Balai Wyata Guna tersebut lantaran dinilai kinerjanya lelet.
Lantas, wanita berusia 59 tahun ini melontarkan ancaman kepada ASN yang kinerjanya lelet akan dipindahkan ke Papua.***