PR DEPOK – Saat ini publik tengah ramai menyoroti permintaan maaf yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Permintaan maaf itu disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat yang dinilai belum maksimal.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean baru-baru ini turut memberikan tanggapannya menyoal permintaan maaf.
Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa tidak selamanya 'maaf' itu merupakan pengakuan atas kesalahan.
“Tidak selamanya MAAF itu soal pengakuan salah,” ujar Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinnadHaean.
Dia mengatakan bahwa ungkapan 'maaf' merupakan salah satu ciri khas kata jiwa ksatria.
Selain itu, ungkapan 'maaf' pun menurut Ferdinand Hutahaean merupakan ciri sikap pemberani namun tetap menunjukan kesantunan.
“MAAF sering jd ciri khas kata jiwa ksatria dan pemberani tetapi tetap santun,” katanya.
Dia juga menerangkan bahwa 'maaf' memiliki makna tidak berwatak barbar dan premanis.
“Dan tidak berwatak barbar atau premanis,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean menerangkan bahwa semisal dengan mengungkapkan kata 'maaf' karena tidak sudi untuk berbicara dengan koruptor.
Dia menjelaskan bahwa dengan mengucapkan maaaf tersebut memberikan penolakan terhadap koruptor tetapi tetap santun.
“Misalnya dgn berkata: ‘MAAF, kami tak sudi bicara dgn koruptor’ artinya dia berani menolak koruptor tp ttp santun,” ujarnya.
Untuk diketahui, pernyataan Ferdinand Hutahaean itu disampaikan sebagai tanggapan terhadap cuitan mantan Menteri Kehutanan RI, MS Kaban.
MS Kaban menilai permintaan maaf dari Luhut Binsar Pandjaitan adalah sebuah sikap gentleman. Dia kemudian menyarankan agar Presiden Jokowi juga meminta maaf.
"Jika mohon maaf ala opung LBP dianggap gentlemen,sebaiknya Presiden juga minta maaf biar dianggap gentlemen .Bukankah minta maaf menunjukkan pengakuan salah apakah kesalahan tdk ada konsekuensi,HRS ikuti aturan didenda dan diadili.Enak tenan Presiden RI gak ada pertanggung jwban," kata MS Kaban melalui akun Twitter pribadinya @MSKaban3.***