PR DEPOK – Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito terkait kepatuhan protokol kesehatan (prokes).
Wiku mengatakan bahwa tingkat kepatuhan prokes warga di daerah, khususnya soal kepatuhan menggunakan masker dan menjaga jarak.
Pada kesempatan yang sama, Wiku juga menjelaskan tingkat kepatuhan prokes di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
Baca Juga: Ma’ruf Amin Sebut Penyebab Naiknya Kasus Covid-19 karena Masyarakat Kurang Patuhi Prokes
Masing-masing Provinsi Banten dan DKI Jakarta disorot lantaran kepatuhan prokes masih tergolong rendah khususnya dalam hal jaga jarak dan penggunaan masker.
Menurut keterangannya, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kelurahan paling banyak yang tidak patuh jaga jarak, yakni sebesar 48,26 persen.
Dengan data tersebut, lanjut dia, hampir setengah kelurahan di DKI Jakarta tidak patuh dalam menjaga jarak.
Atas hal tersebut, Ferdinand Hutahaean memberikan respons melalui akun Twitter-nya, @FerdinandHaean3.
Dalam cuitannya, ia menegaskan tidak ada yang perlu merasa heran dengan data terkait DKI Jakarta tersebut.
“Ngga usah heran dengan Jakarta!” tutur Ferdinand pada Selasa, 20 Juli 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Meski Taat Prokes, Sherina Munaf Positif Covid-19: Entah dari Paket, Entah di Keluarga Ada yang OTG
Sebab menurut penilaiannya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak bisa bekerja.
“Gubernurnya tak bisa kerja,” ucap mantan politisi Partai Demokrat tersebut.
Di sisi lain, lanjut dia, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria juga tak memiliki kewenangan.
“Wagubnya bisa tp tak punya kewenangan,” ujarnya menjelaskan.
Baca Juga: Viral Video Kerumunan pada Restoran di Padang Tanpa Prokes, Polisi Periksa Wanita Terkait
Sementara itu, Wiku menerangkan bahwa meningkatnya kasus positif Covid-19 disebabkan karena kepatuhan terhadap prokes belum baik.***