PR DEPOK – Publik belakangan ini menyoroti mantan koruptor, Izendrik Emir Moeis yang diangkat sebagai komisaris di salah satu perusahaan BUMN.
Emir Moeis yang pernah terlibat kasus korupsi ini sekarang diketahui menjabat sebagai komisaris PT Pupuk Iskandar Muda.
Hal ini menimbulkan polemik karena komisaris BUMN tersebut merupakan napi koruptor yang terbukti menerima suap.
Disebutkan, dirinya menerima suap lebih dari 300.000 dolar Amerika ketika menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR pada tahun 2000-2003 silam.
Berbagai kritik pun tak dapat dihindarkan, salah satunya datang dari tokoh NU, Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Melalui akun Twitter-nya @UmarAlchelsea, ia menyebutkan bahwa hanya di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), seorang mantan koruptor bisa menjadi komisaris BUMN.
“Hanya di era Jokowi napi ex Korupsi jadi komisaris BUMN,” tutur dia pada Jumat, 6 Agustus 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia pun lantas melontarkan sindiran dengan sebuah pertanyaan, apa yang selama ini dilakukan Presiden sebelumnya.
“Presiden sebelumnya ngapain saja?” kata Gus Umar lagi.
Dalam cuitan yang berbeda, pria yang kerap melayangkan kritik melalui media sosial itu kembali menanggapi polemik tersebut.
“11 Juli 2013 ditahan @KPK_RI krn korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tarahan Lampung krn terima suap 300.000 dolar,” ujarnya.
Akan tetapi pada Februari 2021, lanjut dia, Emir Moeis justru diangkat menjadi komisaris BUMN.
Baca Juga: Pendaftaran Dibuka Sampai 12 Agustus, Berikut Syarat dan Cara Daftar Banpres BPUM Rp1,2 Juta
“Februari 2021 diangkat jadi komisaris BUMN,” tutur dia.
Gus Umar lantas merasa heran, bagaimana bisa seorang mantan koruptor justru diberi “penghargaan” menjadi komisaris oleh pihak Kementerian BUMN pimpinan Erick Thohir.
“Bukannya dapat efek jera krn korupsi tapi malah diberi penghargaan jadi Komisaris BUMN. Erik Tohir gokil,” ucapnya.***