Sindir Fadli Zon yang Sebut Taliban Beradab, Ferdinand Hutahaean: Kejam, Sadis, Jauh dari Kata Beradab

26 Agustus 2021, 14:40 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Twitter @FerdinandHaean3

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melontarkan sindiran kepada Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP DPR RI) Fadli Zon.

Melalui pernyataan yang disampaikan sebelumnya, Ferdinand Hutahaean mengaku kini bisa melihat sudut pandang Fadli Zon.

Dengan pernyataan ini, kita jd bisa tau dan paham serta menyimpullkan STANDAR BERADAB seorang Fadli Zon,” kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @FerdinandHaean3 pada 25 Agustus 2021.

Baca Juga: Viral TKA China Sembelih dan Santap Buaya yang Dilindungi, Roy Suryo: Biadab, dari Dulu Saya Bilang Apa?

Mantan politisi Partai Demokrat itu mengatakan bahwa Taliban adalah kelompok yang kejam dan sadis.

Taliban dinilai dengan mudahnya menghilangkan nyawa seseorang dan kerap memperlakukan wanita tidak semestinya.

Taliban yang kejam, sadis dan membunuh dgn mudah serta memperlakukan wanita dengan kasar,” tutur Ferdinand.

Baca Juga: Isu Eks Koruptor Jadi Penyuluh Antikorupsi Timbulkan Polemik, Teddy Gusnaidi: Kenapa Harus Antipati Dulu sih?

Berkaca pada perilaku tersebut, Ferdinand Hutahaean menilai bahwa hal tindakan itulah yang menjadi merupakan standar adab Taliban.

Mk itulah standar adabnya,” ujar Ferdinand.

Mantan politisi Partai Demokrat itu menegaskan bahwa baginya, Taliban itu tidak memiliki adab.

Cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter @FerdinandHaean3

“Bg saya, taliban itu biada, jauh dari kata beradab,” katanya.

Baca Juga: Benarkah Fungsi Paru-paru Jadi Tidak Sempurna Meski Sudah Pulih dari Covid-19? Berikut Penjelasan Ahli

Seperti dikehatui, beberapa waktu lalu Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengatakan bahwa Taliban di Afghanistan sudah sangat terukur dan beradab.

Di sisi lain, Taliban kini telah berhasil menduduki Afghanistan secara penuh setelah mampu mengusir Amerika Serikat yang telah berkuasa lebih kurang selama 20 tahun.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler