Jubir Presiden Sesali Kebocoran Data Pribadi Jokowi, Kemenkes Langsung Tutup Akses NIK

4 September 2021, 07:10 WIB
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. /Sekretariat Kabinet

PR DEPOK – Soal dugaan kebocoran data pribadi Joko Widodo (Jokowi), Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman angkat bicara.

Fadjroel Rachman turut menyesali kasus kebocoran data pribadi Jokowi, maka dari itu ia meminta ada langkah khusus untuk menjamin kerahasiaan data pribadi.

"Menyayangkan kejadian beredarnya data pribadi tersebut. Berharap pihak terkait segera melakukan langkah khusus untuk mencegah kejadian serupa," ujar Fadjroel dalam keterangannya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Baca Juga: Polrestro Tangerang Kota Sebut Coki Pardede Tiru Cara Konsumsi Sabu dari Tayangan YouTube

Bertolak dari fakta kebocoran data pribadi Jokowi, ia berharap agar diambil langkah khusus untuk mengamankan data.

Tidak hanya mencegah kebocoran data Presiden Jokowi, tetapi juga mengamankan data seluruh masyarakat.

"Berharap pihak terkait segera melakukan langkah khusus untuk mencegah kejadian serupa, termasuk melindungi data milik masyarakat," ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya surat keterangan vaksinasi Covid-19 milik Jokowi beredar luas di Twitter.

Baca Juga: Dikonfirmasi Agensi, Park Seo Joon Resmi Bergabung dalam Film Baru Marvel

Dari unggahannya tersebut, terlihat jelas identitas lengkap Jokowi mulai dari nama, tanggal lahir, hingga nomor induk kependudukan (NIK).

Tidak hanya itu, bahkan pada barcode dua dimensi atau quick response code (QR code) juga terpampang tanpa disensor pengunggahnya.

Lalu, terdapat pula keterangan yang menunjukkan bahwa Jokowi sudah menjalani vaksinasi Covid-19 untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun langsung merespons kebocoran data tersebut dengan menutup akses data NIK beberapa pejabat negara di aplikasi PeduliLindungi, termasuk presiden.

Baca Juga: Mengapa Varian Baru Covid-19 Bisa Terus Bermunculan? Simak Penjelasan Ahli

Sementara itu, Kemenkominfo juga turut memberikan respons terkait dugaan kebocoran data pribadi Presiden Jokowi.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate data pada aplikasi PeduliLindungi aman.

"Integrasi eHac ke aplikasi PeduliLindungi dan migrasi aplikasi PeduliLindungi, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan dan saat ini data PeduliLindungi di data center Kominfo aman," kata Johnny.

Meski demikian, Kominfo menekankan bahwa penjelasan lebih lanjut terkait dugaan kebocoran data sertifikat milik presiden yang beredar di dunia maya merupakan wewenang Kementerian Kesehatan selaku wali data Covid-19.

Baca Juga: Wajah Ari Wibowo Masih Terlihat Muda di Usia 50 Tahun, Ternyata Ini Rahasianya

Sejauh ini memang terdapat pembaruan untuk aplikasi PeduliLindungi pada sistem operasi Android.

Adapun aplikasi tersebut memuat sertifikat vaksinasi Covid-19 milik pengguna dan sejauh ini tidak ada fitur untuk melihat sertifikat vaksin milik pengguna lain.

Sementara di situs resmi PeduliLindungi.id, pengguna bisa memasukkan nama lengkap dan NIK untuk mengecek status vaksinasi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler