Jumhur Hidayat Yakin Cuitannya Bukan Berita Bohong dan Tak Picu Kericuhan

16 September 2021, 21:35 WIB
Aktivis Jumhur Hidayat. /Antara

PR DEPOK - Aktivis Jumhur Hidayat percaya bahwa kritik yang ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya tidak memicu keonaran seperti yang dituduhkan jaksa.

Menurutnya tidak ada satu pun bukti yang bisa mengindikasikan kericuhan kala itu muncul dipicu oleh cuitannya.

Bahkan Jumhur Hidayat mengaku tidak mengetahui adanya kericuhan karena saat insiden tersebut berlangsung ia masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Manchester United Bakal Rekrut Haaland dan Bellingham Sekaligus

"Saya tidak punya niat kerusuhan, keonaran. Saya juga tidak terkoneksi dengan mereka," tutur Jumhur dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Sebelumnya, Jumhur Hidayat mengunggah cuitan dengan narasi berikut.

"UU ini memang utk PRIMITIVE INVENTORS dari RRC dan PENGUSAHA RAKUS. Kalau INVENTORS BERADAB ya seperti di bawah ini: 35 Investor Asing Nyatakan Keresahannya terhadap Pengesahan UU Cipta Kerja. Klik untuk baca: kmp.im/AGA6m2".

Cuitan tersebut dipublikasikan pada 7 Oktober 2020, menjelang Jumhur menjalani rangkaian operasi kantong empedu.

Baca Juga: Soal Pujian Gibran ke Anies Baswedan, PDIP: Wajar, Kurang Etis jika Puji Keluarga Sendiri

Setelah membagikan cuitan itu, Jumhur tidak mengetahui kejadian di luar rumah sakit lantaran tengah menjalani perawatan.

Pada 11 Oktober 2020, Jumhur kembali ke kediamannya kemudian hingga lima hari setelah itu petugas kepolisian menangkapnya.

Pada 16 Oktober 2020, Jumhur ditetapkan sebagai tersangka dengan dalih menyebarkan berita bohong bermuatan SARA yang menjadi pemicu kericuhan.

Jumhur juga didakwa oleh penuntut umum dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong yang menyebabkan kericuhan.

Baca Juga: Demi Penuhi Target Vaksinasi Jabar Tahun 2021, Bidan akan Jadi Vaksinator Masyarakat Umum di Tingkat Desa

Namun, saat hadir di persidangan, Jumhur menegaskan bahwa cuitannya bukan berita bohong, melainkan kritik dan komentar terhadap berita yang ia tautkan.

"Saya tidak berbohong, karena saya hanya mengomentari berita yang tidak berbeda dengan fakta. Saya analisis berita walaupun itu pendek," tutur Jumhur.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler