PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar, mengomentari soal insiden ditegurnya Husin Shihab oleh presenter di salah satu program yang ditayangkan secara langsung di staisun TV.
Gus Umar menyoroti insiden Husin Shihab yang dinilai melontarkan kata-kata vulgar ketika sedang diwawancarai dan ditayangkan secara langsung di stasiun TV.
Dalam keterangan tertulis, Gus Umar mengaku miris melihat sikap Husin Shihab yang bahkan sampai ditegur oleh pembawa acara program tersebut.
Baca Juga: Akses Link www.prakerja.go.id untuk Daftar Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 21, Simak Caranya
"Miris lihat orang ini sampai ditegur oleh pembawa acara TV," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @UmarChelsea_75.
Untuk diketahui, sebelumnya Husin Shihab menjadi salah satu narasumber yang diundang di salah satu program di stasiun TV.
Husin Shihab diminta untuk menanggapi perihal santri yang menutup telinga ketika mendengar musik diputar.
Menurutnya, sebetulnya viralnya video santri yang menutup telinga saat mendengar musik itu adalah hal yang tidak penting untuk dibahas.
Ia mengatakan bahwa tak ada yang salah dengan mendengarkan musik, kecuali musik tersebut mengandung kata-kata yang jorok.
Namun, di tengah penjelasannya soal lagu yang 'jorok' ini, Husin Shihab sempat melontarkan kata-kata yang dinilai kasar dan vulgar.
Baca Juga: Berapa Lama Evaluasi Kartu Prakerja Gelombang 21? Berikut Estimasi Waktunya
"Kecuali lagu Barat yang didengar itu lagunya jorok, dalam arti dia ada bahasa-bahasa tentang istilahnya kayak f*** atau apa, atau M*** atau gimana," tutur Husin.
Pembawa acara pun sontak langsung menegur dan mengingatkan Husin Shihab bahwa ia sedang berbicara dalam tayangan yang disiarkan langsung di stasiun TV.
Presenter tersebut lantas meminta Husin agar berbicara dengan perkataan yang lebih sopan.
Diberitakan sebelumnya, publik memang sempat dibuat heboh dengan video santri menutup telinga saat mendengar musik yang lalu dinyinyiri oleh seorang politisi.
Komentar negatif dari sang politisi lantas menjadi kontroversi dan menuai banyak kritik.
Ia dinilai tidak menjunjung toleransi dan menghargai kepercayaan orang yang berbeda-beda, termasuk soal musik.***