Jenis Vaksin Covid-19 Apa Saja yang Boleh Diberikan pada Anak-Remaja? Berikut Penjelasannya

21 September 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi vaksinasi anak. /Pexels/cdc

PR DEPOK – Saat ini sebagian besar sekolah di Indonesia sudah mulai dibuka dengan menerapkan beberapa syarat.

Vaksinasi Covid-19 adalah salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi anak di atas 12 tahun.

Dokter Samuel Pola Karta Sembiring akan menerangkan mengenai vaksin Covid-19 mana saja yang bisa diberikan pada anak-remaja melalui unggahan di Instagram pribadinya @doktersam.

Baca Juga: Napoleon Bonaparte Disebut Masih Merasa Atasan Penjaga Rutan, Refly Harun: Wajar, Dia Jenderal Bintang Dua

Vaksinasi Covid-19 hingga kini telah mengarah pada kelompok anak dan remaja.

“Sekitar 12,25 persen sasaran anak-remaja sudah divaksinasi lengkap,” kata dokter Samuel dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 pada anak-remaja berada pada kelompok usia 12-17 tahun, sedangkan untuk usia di bawah 12 tahun belum ada ketentuannya.

“Namun, tidak menutup kemungkinan anak usia di bawah 12 tahun akan segera divaksinasi juga. Sebab sudah banyak dilakukan penelitian bahwa vaksinasi pada usia 3-11 tahun terbukti aman,” tutur dokter Samuel.

Baca Juga: Giring Harap Anies Baswedan Tak Jadi Presiden, Cipta Panca: Nyanyi Aja, Kalau Jadi Politisi Nanti Mabok Darat

Hingga kini terdapat dua jenis vaksin Covid-19 yang bisa diberikan kepada anak dan remaja usia 12-17 tahun yakni Sinovac dan Pfizer.

“Ada pula kabar baik bahwa Moderna dan Sinopharm terbukti aman dan efektif untuk kelompok usia 3-17 tahun. Namun pemerintah belum membuat rekomendasi ini,” tutur dokter Samuel.

Dokter Samuel kemudian menerangkan bahwa vaksinasi Covid-19 pada anak sam pentingnya dengan orang dewasa dan lansia sebab ada 12,6 persen dari jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak berusia 0-18 tahun atau bisa dikatakan kurang lebih 1 dari 8 orang Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah anak-anak.

“Anak juga bisa ditularkan dan menularkan Covid-19 dari dan ke orang dewasa,” ucapnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Spezia vs Juventus di Liga Italia Rabu, 22 September 2021 Pukul 23.30 WIB

Namun ada sejumlah kondisi yang membuat anak belum bisa diberikan vaksinasi terlebih dahulu, antara lain, defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit sindrom Guillain Barre, Mielitis transversa, Acute demyelinating encephalomyelitis, anak yang menderita kanker dan tengah menjalani kemoterapi/radioterapi, tengah mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat, demam 37,5 C atau lebih, sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan, pascaimunisasi lain kurang dari 1 tahun, hamil, hipertensi tidak terkendali, diabetes mellitus tidak terkendali, dan penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali.

Kemudian jika anak merasa takut disuntik, ada sejumlah tips yang diberikan oleh dokter Samuel yaitu

1. Ajak anak mengobrol sambil alihkan anak ke hal-hal yang menarik. Bila perlu bawa barang kesukaan anak.

2. Buat anak merasa rileks.

Baca Juga: Bareskrim Polri Periksa 6 Saksi Bersama Napoleon Bonaparte Terkait Dugaan Penganiayaan terhadap Muhammad Kece

3. Jangan memaksa anak.

4. Jelaskan kondisi yang akan dihadapinya. Bila perlu latihan ‘suntik’ dulu di rumah.

5. Orang tua harus tenang saat proses vaksinasi. Jangan ikut panik.

Terakhir kepada para orang tua, dokter Samuel menitip pesan untuk tidak menakuti anak dengan ancaman ‘jarum suntik’ dan ‘dokter’. Meski itu hanya sekedar ucapan semata.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Instagram @doktersam

Tags

Terkini

Terpopuler