BEM SI Dilarang Demo dan Dekati Gedung KPK, dr. Eva: Matinya Demokrasi di Negara Demokrasi, Terlalu!

27 September 2021, 19:48 WIB
Dr. Eva Chaniago. /Instagram @sridianachaniago

PR DEPOK - Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago, mengomentari dilarangnya BEM SI untuk berdemo di depan Gedung KPK.

Ia menyoroti sikap polisi yang melarang mahasiswa untuk mendekati Gedung KPK karena alasan protokol kesehatan pandemi Covid-19.

Dalam keterangan tertulis, dr. Eva menduga bahwa jika tak ada pandemi Covid-19 pun BEM SI tetap tidak akan diizinkan untuk berdemo di depan Gedung KPK.

Baca Juga: Sinopsis Three Days to Kill: Aksi Agen CIA yang Berjuang Menangkap Teroris Meski Tengah Kritis Akibat Kanker

"Wow... Ngga pakai covid juga ngga bakal boleh demo..," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @__Sridiana_3va.

Tak hanya itu, dr. Eva juga mengatakan bahwa dilarangnya mahasiswa untuk berdemo itu adalah tanda matinya demokrasi di negara demokrasi.

"Matinya demokrasi di negara yg katanya negara demokrasi. Yeaaah.. kamu terlalu !!" katanya menambahkan.

Cuitan dr. Eva. Tangkap layar Twitter @__Sridiana_3va

Baca Juga: Selain Lodewijk Paulus, Nama Kader Senior Golkar Ini juga Dinilai Paling Sesuai Gantikan Azis Syamsuddin

Diberitakan sebelumnya, aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI rencananya hendak menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK usai Presiden Jokowi tak menggubris ultimatum yang dikirimkannya.

Unjuk rasa tersebut seharusnya digelar pada hari ini, Senin, 27 September 2021 setelah tenggat waktu yang diberikan kepada Presiden Jokowi sudah habis.

Sebelumnya, BEM SI memang meminta Jokowi untuk berpihak dan mengangkat 56 pegawai KPK yang dipecat usai dinyatakan tak lolos TWK.

Baca Juga: Dikabarkan Membaik, Manajer Ungkap Kondisi Terbaru Tukul Arwana: Sudah Bisa Diajak Komunikasi

BEM SI memberikan waktu 3x24 jam kepada orang nomor satu RI tersebut, tetapi ultimatum itu tak kunjung direspons.

Oleh karena itu, aliansi mahasiswa tersebut memutuskan untuk turun ke jalan hari ini.

Namun, kabarnya pihak kepolisian mendadak melarang aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di depan Gedung KPK.

Baca Juga: Bongkar Jaringan Obat Keras Ilegal yang Beredar di Jawa hingga Kalimantan, Polri Khawatirkan Hal Ini

Para mahasiswa bahkan kabarnya diminta untuk tidak mendekati KPK lantaran tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Padahal sebelumnya polisi sempat memberi izin kepada para mahasiswa ini untuk berunjuk rasa asal menjalankan protokol kesehatan.

Namun, tiba-tiba polisi meminta agar mahasiswa tak memasuki area Gedung Merah Putih.***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler