Mahasiswa di-Smackdown Polisi hingga Semaput, Refly Harun: Allahuakbar, Bingung dengan Petugas dan Negara Ini

13 Oktober 2021, 20:49 WIB
Refly Harun mengomentari aksi polisi yang smackdown mahasiswa hingga tak sadarkan diri. /Tangkap layar Twitter @AksiLangsung

PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, dibuat tak habis pikir dengan insiden seorang mahasiswa yang dibanting oleh salah seorang polisi hingga pingsan.

Refly Harun menyayangkan tindakan aparat kepolisian tersebut yang membanting mahasiswa di tengah aksi demonstrasi di Kantor Bupati Tangerang pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Ia mengaku bingung melihat sikap dari petugas kepolisian terhadap mahasiswa tersebut.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gambar Gaun dan Cari Tahu Perempuan seperti Apa Anda

Terlebih, tindakan keras terhadap mahasiswa itu sering terjadi saat aksi demonstrasi.

"Allahuakbar ya, kita bingung dengan petugas dan negara ini. Berkali-kali kita sebutkan yang namanya unjuk rasa, yang namanya demonstrasi itu adalah hak konstitusional. Dijamin tidak hanya Undang-Undang, tapi Undang-Undang Dasar," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Lebih lanjut, sang pakar hukum mengatakan bahwa seharusnya aksi unjuk rasa itu dikawal dengan damai.

Baca Juga: Fedi Nuril Akui Kaget Saat sang Istri Hamil Lagi: Ternyata Alat Kontrasepsi Gak Semuanya Efektif

Menurutnya, aparat keamanan bisa bernegosiasi dengan peserta demo agar tak terjadi keributan.

"Namanya mengamankan aksi unjuk rasa, harusnya unjuk rasa itu dikawal dan bisa dengan damai. Caranya apa? Ya caranya bernegosiasi, misalnya kalau mau datang ke Kantor Bupati, menemui Bupati, kenapa tidak diberikan, disuruh masuk ke halaman, justru kan mudah, dilokalisir, silakan sampaikan aksi demonstrasi, lalu beberapa perwakilannya disuruh menghadap untuk berdialog dengan bupati," tuturnya.

Namun, katanya melanjutkan, dalam setiap aksi demonstrasi justru malah selalu ada adangan dari aparat yang malah berujung pada kericuhan.

Baca Juga: Mahasiswa Dibanting Polisi hingga Kejang dan Pingsan, Refly: Kenapa Selalu Terulang Tindakan Represif?

"Tapi dalam setiap demonstrasi selalu saja ada adangan petugas yang menyebabkan terjadinya atau munculnya kericuhan. Orang bilang 'karena ada provokator', justru itulah fungsi pengamanan untuk memastikan tidak ada provokator yang bisa membuat aksi demonstrasi ini kemudian berjalan tidak pada alur konstitusionalnya," katanya menjelaskan.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa mengalami kejang-kejang dan pingsan usai dibanting dengan cara di-smackdown oleh aparat kepolisian.

Polisi yang membanting mahasiswa tersebut telah menyampaikan permintaan maaf dan siap untuk bertanggung jawab dan menanggung segala konsekuensi atas tindakannya tersebut.

Baca Juga: Tak Sangka Masuk Website Kampusnya Waseda University, Jerome Polin: Puji Tuhan, Love You

Sementara itu, mahasiswa yang bernama Faris mengaku bahwa ia sudah baik-baik saja.

Faris menjelaskan bahwa dirinya memang memiliki penyakit ayan sehingga ia sempat kejang sebelum akhirnya pingsan.

Namun, mahasiswa tersebut mengatakan bahwa ia tidak apa-apa dan hanya merasakan pegal usai dibanting oleh petugas.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler