PR DEPOK - Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, mengomentari aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah aliansi buruh dan mahasiswa pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Mustofa Nahrawardaya menyoroti tuntutan demonstran yang terdiri dari buruh dan mahasiswa yang meminta Jokowi mundur dari jabatannya sebagai presiden.
Menurut Mustofa Nahrawardaya, jika aksi unjuk rasa dengan spanduk bertuliskan 'Jokowi mundur' ini terjadi sekitar tahun 2019 lalu, ia menduga hal tersebut akan dicap sebagai aksi makar.
Baca Juga: Kasus Rachel Vennya Kabur dari Karantina Covid-19 Naik ke Penyidikan, Polisi: Diperiksa Pekan Depan
"Kalau demo dgn spanduk ini terjadi sekitar tahun 2019, maka akan di cap makar," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah aliansi buruh, mahasiswa serta masyarakat menggelar aksi demonstrasi di beberapa titik.
Aksi unjuk rasa tersebut digelar bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Para demonstran menggelar aksi dalam rangka respons atas 7 tahun Pemerintahan Jokowi.
Mulanya para buruh, mahasiswa dan masyarakat ini berkumpul di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Demonstran membawa spanduk bertuliskan 'Jokowi Mundur' sambil menyanyikan yel-yel sambil menuju ke kawasan Patung Kuda.
Tak hanya spanduk yang meminta Jokowi mundur, sejumlah poster dan spanduk lain bertuliskan 'Cabut UU Minerba', 'Mosi Tidak Percaya', serta 'Cabut UU KPK' turut meramaikan aksi unjuk rasa hari ini.
Peserta unjuk rasa kali ini merupakan kelompok buruh, mahasiswa, dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau Gebrak.
Aparat kepolisian nampak siaga menjaga jalannya aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Cek Dashboard secara Berkala untuk Melihat Status Kelolosan Kartu Prakerja Gelombang 22
Sebanyak 1.955 aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi unjuk rasa.
Namun, nampak tak ada penutupan Jalan Merdeka Selatan meski tampak padat dan tidak lancar.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa juga sempat menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda.
Baca Juga: Soroti Dugaan Kecurangan Tes SKD CPNS 2021, Mardani Ali: Wajib Dibenahi!
Aksi unjuk rasa tersebut digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI bertepatan dengan 7 tahun Jokowi memimpin Indonesia.
Terdapat 12 tuntutan yang disampaikan oleh BEM SI terhadap Jokowi.
Namun, hingga saat ini, Jokowi belum memberikan respons apapun terkait aksi unjuk rasa BEM SI pada 21 Oktober 2021 lalu.***