Respons Pemanggilan Presiden BEM KM Unmul, Mardani Ali: Jangan Cepat Beri Penilaian pada Mahasiswa

11 November 2021, 15:45 WIB
Anggota DPR RI dari fraksi PKS, Mardani Ali Sera. /Dok. PKS

PR DEPOK – Belum lama ini Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Mulawarman, Abdul Muhammad Rachim mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian.

Abdul Muhammad dimintai keterangan oleh pihak kepolisian mengenai sebuah unggahan di akun Instagram BEM Unmul @bemkmunmul yang diduga mengkritik Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

Kabar ini kemudian diperbincangkan oleh banyak pihak, salah satunya dari politisi PKS, Mardani Ali Sera.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Ayah Nasional 2021 dengan Desain Unik dan Keren, Lengkap Beserta Cara Menggunakannya

Mardani Ali meminta agar tidak terlalu cepat untuk memberikan penilaian kepada mahasiswa terlebih bila sampai harus melibatkan aparat.

Cuitan Mardani Ali Sera soal pemanggilan BEM KM Unmul. Twitter @MardaniAliSera

Jangan cepat-cepat memberi penilaian pada mahasiswa, apalagi aparat sampai melakukan pemanggilan,” kata Mardani Ali melalui akun Twitter @MardaniAliSera sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Menurut Mardani Ali, permasalahan yang terjadi mestinya disikapi dengan lapang dada.

Baca Juga: Prediksi dan Head to Head Brasil vs Kolombia: Peluang Neymar Cs Perlebar Jarak dengan Argentina

Semua mesti lapang dada,” ujarnya.

Mardani Ali kemudian menitip pesan kepada rekan-rekan mahasiswa agar tetap bijak menyampaikan bahwa demonstrasi merupakan hak.

Namun mahasiswa diminta Mardani Ali untuk memuat unsur edukasi dalam setiap demonstrasi yang dilakukan.

Dan untuk rekan2 mahasiswa, sampaikan dengan bijak bahwa demo itu hak, tapi mesti ada unsur edukasi dalam setiap demo yg dilakukan,” tuturnya.

Baca Juga: Kesal Karyawan MGPA Unboxing Motor Balap Ducati, dr. Tirta: Memalukan, Minta Maaf Nggak Niat

Untuk diketahui, BEM KM Universitas Mulawarman merilis postingan berupa Seruan Aksi kepada Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin yang ketika itu berencana melakukan kunjungan ke Kalimantan Timur.

Adapun istilah ‘Kaltim Berduka’ yang ada postingan tersebut dimaksudkan pada permasalahan lubang tambang yang telah menelan korban jiwa.

Diketahui sudah ada 40 orang yang hilang disebabkan lubang tambang tersebut belum juga direklamasi.

Baca Juga: Sempat Memanas, Menlu Jepang Nilai Penting Membangun Hubungan dengan China

Sedangkan istilah ‘Patung Istana’ merujuk pada kinerja Wapres Ma’ruf Amin yang dirasa belum memperlihatkan performa yang baik dalam dua tahun terakhir.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler