Sempat Dikepung FPI Usai Penurunan Baliho Habib Rizieq, Letjen Dudung: Pol PP Ketakutan Didatangi Bawa Parang

30 November 2021, 14:00 WIB
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menceritakan situasi usai penurunan baliho Habib Rizieq. /Dok. Kodam Jaya/Jayakarta/

PR DEPOK - Kepala Staf Angkatan Darat TNI, Letnan Jenderal Dudung Abdurachman baru-baru ini membagikan pengalamannya terlibat dalam masalah penurunan baliho Habib Rizieq Shihab.

Pembersihan baliho Habib Rizieq tersebut menurut Dudung Abdurachman dilakukan karena telah meresahkan warga, sehingga tim gabungan dikerahkan.

"Kapolda juga menyampaikan ke gubernur bahwa ya memang sudah meresahkan. Akhirnya Pol PP, Polisi, dibantu TNI ada surat dari walikota minta bantuan kepada TNI kepada Dandim untuk menertibkan itu, ya sama-sama dengan polisi," ujar Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Keluarga Ungkap Ameer Azzikra Sempat Bermimpi Bertemu Rasulullah Sebelum Meninggal

Namun tak disangka, penurunan beberapa baliho Habib Rizieq oleh tim gabungan termasuk TNI tersebut berujung panjang dan menuai polemik di tengah publik.

Dudung Abdurachman pun menceritakan situasi setelah pembersihan baliho dilakukan.

Menurutnya, saat itu tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai ketakutan dengan datangnya pendukung Habib Rizieq dari Front Pembela Islam (FPI) yang memprotes.

Pasalnya, lanjut dia, massa FPI saat itu tak terima dan mendesak Satpol PP untuk segera menaikkan kembali baliho Habib Rizieq.

Baca Juga: Tak Terima Jokowi Sempat Dikata-katai oleh Habib Rizieq, Dudung Abdurachman: Mendidih Darah Saya, Panas!

"Bayangkan itu. kantor Pol PP di Jakarta Utara didatangi oleh FPI dan disuruh masang (baliho Habib Rizieq) lagi jam 11 malam. Kan gendeng kalau begitu," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 30 November 2021.

Dalam situasi protes tersebut, Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa pihak Satpol PP ketakutan karena massa yang datang membawa senjata tajam.

Kendati demikian, ia tampak tak gentar dengan ancaman atau ramainya massa FPI yang mengepung Satpol PP Jakarta Utara saat itu.

Baca Juga: Mentimun Dapat Mencegah Diabetes Jika Dikonsumsi secara Rutin

Justru menurutnya, dengan sikap pendukung Habib Rizieq tersebut, negara mesti hadir menindak agar tidak membahayakan masyarakat lainnya.

"Wah tambah menjadi, 'memang mereka ini siapa?' saya bilang, di situ saya bilang negara harus hadir. Kalau dibiarkan bahaya. Itu Pol PP sudah ketakutan, didatangi bawa parang bawa segala, masa kita diam aja," kata Dudung Abdurachman menambahkan.

Diketahui sebelumnya, pada tahun 2020 lalu penurunan baliho Habib Rizieq oleh petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP sempat ramai diperbincangkan publik.

Pasalnya peristiwa yang menuai proo dan kontra tersebut cukup lama menyita perhatian publik.

Baca Juga: Donasi untuk Rumah Gala Sky Hampir Capai 1 Miliar, Marissya Icha: Banyak Pro Kontra, tapi Tujuannya Tetap Baik

Jenderal Dudung Abdurachman sendiri merupakan salah satu pihak yang mendukung adanya upaya pembersihan baliho yang tak berizin, salah satunya baliho Habib Rizieq.

Baliho-baliho tersebut diketahui dipasang oleh massa pendukung Habib Rizieq untuk menyambut kepulangannya dari Arab Saudi.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu jelas aturannya. Ada bayar pajak dan tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri," ucap Dudung Abdurachman pada Jumat, 20 November 2020.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler