PR DEPOK – Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhati-hati terkait ajang balap mobil listrik Formula E yang akan diselenggarakan di Ibu Kota.
Mustofa Nahrawardaya mengingatkan kepada Anies agar jangan sampai ajang Formula E dikendalikan oleh pihak-pihak yang menginginkan penyelenggaran balap mobil tersebut gagal.
“Pak Anies harus waspada dan hati-hati. Jangan sampai, ajang Formula E, dikendalikan oleh pihak yang ingin ajang itu gagal,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id pada Selasa, 30 November 2021.
Baca Juga: Kembali Gagal Dapatkan Ballon d'Or, Robert Lewandowski Katakan Ini untuk Lionel Messi
Menurut Mustofa Nahrawardaya, saat ini ajang balap Formula E sudah “dimainkan” oleh pihak tertentu.
Sehingga, hasil akhir penyelenggaran Formula E akan menjadi ikon kegagalan atau keberhasilan Anies Baswedan.
“Bagaimanapun, ajang ini sudah digoreng sedemikian gosong, sehingga akan jadi ikon kegagalan/keberhasilan Anies,” ujarnya.
Seperti diketahui, DKI Jakarta menjadi tuan rumah ajang balap mobil listrik Formula E pada 4 Juni 2022.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada kepastian lokasi karena masih dilakukan survei oleh Formula E Operation (FEO).
Ketua Pelaksana Formula E (Jakarta E-Prix) Ahmad Sahroni menargetkan lokasi sirkuit ajang balap mobil listrik itu diumumkan sebelum Natal setelah survei rampung.
Baca Juga: Varian Omicron Tetap Menyebar Meski Menggunakan Masker Menurut Profesor Oxford Inggris
"Masalah trek semoga sebelum Natal kita akan umumkan, tapi tunggu survei dari FIA. Kalau FIA bilang go head, kami dari panitia akan mengumumkan langsung," kata Sahroni seperti dikutip dari Antara.
Selama ini ada lima lokasi yang dipilih menjadi calon lokasi sirkuit di antaranya kawasan Senayan dan Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan ajang balap mobil listrik Formula E bakal menguatkan posisi Jakarta sebagai pusat perekonomian setelah Ibu Kota dipindahkan ke Kalimantan Timur.
"Formula E diharapkan bisa makin menguatkan peran Jakarta sebagai salah satu pusat perekonomian," katanya.
Selain tetap menjadi pusat perekonomian, Jakarta akan menjadi pusat kegiatan budaya dan seni yang terus berjalan.
"Ini mengantisipasi situasi Jakarta sesudah nanti ibu kota, kita sama-sama tahu, akan rencana berpindah dari Jakarta," ujarnya.***