PR DEPOK – Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, baru-baru ini melontarkan pernyataan menohok terkait Reuni 212.
Baru-baru ini, Eko Kuntadhi menyebut Reuni 212 yang direncanakan diselenggarakan di Masjid Az-Zikra merupakan suatu bentuk politisasi ayat.
Tak cukup sampai di situ, ia menuding Persaudaraan Alumni (PA) 212 kerap mengeksploitasi simbol-simbol agama.
Atas pernyataan tersebut, Tokoh Papua, Christ Wamea lantas memberikan komentar melalui akun Twitter-nya, @PutraWadapi.
Christ Wamea menilai bahwa Reuni 212 membuat para “setan” merasa gelisah dan tidak tenang.
“Ternyata reuni 212 membuat para setan gelisah dan tidak tenang,” kata dia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 2 Desember 2021.
Seperti diketahui, aksi Reuni 212 sebelumnya dilaporkan akan digelar di Jakarta pada Kamis, 2 Desember 2021. Namun, Polda Metro Jaya tak mengizinkan aksi tersebut.
Lebih jauh, berdasarkan informasi yang beredar, agenda Reuni 212 rencananya akan beralih ke Masjid Az-Zikra, Bogor, Jawa Barat dengan protokol kesehatan yang ketat.
Akan tetapi, aksi Reuni 212 tersebut urung digelar di Masjid Az-Zikra usai mendapat penolakan dari keluarga mendiang Ustaz Arifin Ilham.
Meski demikian, pihak Polres Bogor menyatakan akan tetap menyiagakan sejumlah personelnya di kawasan tersebut.***