Usai Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Lava Pijar yang Terlihat Jelas dari Kecamatan Pronojiwo

6 Desember 2021, 22:15 WIB
Lava pijar keluar dari Gunung Semeru saat dipotret dari kawasan Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). (ANTARA/Zabur Karuru) /

PR DEPOK - Usai erupsi, Gunung Semeru baru saja mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Kejadian tersebut terekam tepat pukul 20.00 WIB.

Lava pijar yang terlihat jelas membuat sebagian warga sekitar keluar rumah.

Baca Juga: Anies Baswedan Minta Evaluasi Sumur Resapan, Ferdinand Pertanyakan Pengawasan Lapangan Saat Bekerja

"Keluar dan kelihatan dari sini (Desa Sumberwuluh)"

"Tapi bagi kami memang sudah biasa karena juga beberapa kali muncul lava pijar," tutur seorang warga yang diketahui bernama Mbah Jaya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Hingga pukul 21.30 WIB, lava pijar masih turun hingga mengalihkan pandangan warga di sekitar kawasan Gunung Semeru.

Baca Juga: Politisi PDIP yang Sempat Gagal Caleg Jadi Dirut PLN, Gus Umar: Gak Kelar Bagi-bagi Jabatannya

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengerahkan alat berat untuk membuka aliran Sungai Bondeli untuk mencegah munculnya lahar susulan yang meluap ke pemukiman warga.

Kementerian PUPR juga diminta oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menyiapkan jembatan darurat sebagai penghubung Pronojiwo dan Candipuro demi mempermudah akses evakuasi warga dan penyaluran bantuan.

Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada Senin, 6 Desember 2021 pukul 7.55 WIB.

Baca Juga: 7 Tips Menurunkan Berat Badan, Nomor 5 Sering Diabaikan

Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, dan Pasirian menjadi wilayah yang terdampak paling parah oleh awan panas, hujan abu vulkanik, dan banjir lahar akibat erupsi Gunung Semeru.

Korban yang tewas akibat erupsi hingga hari ini mencapai 15 orang. Sedangkan puluhan orang lainnya masih belum ditemukan.

Berdasarkan laporan BNPB, bencana tersebut juga memaksa lebih dari 5.000 warga mengungsi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler