Jelang Pemilu 2024, Wakil Ketua Komisi II DPR Minta KPU Pastikan Keamanan Siber dari Serangan dan Pembobolan

9 Desember 2021, 10:58 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKB Luqman Hakim. /ANTARA/HO-Aspri

PR DEPOK – Baru-baru ini Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menilai bahwa teknologi informasi yang digunakan harus dipastikan keamanannya terhadap serangan dan pembobolan menjelang Pemilu 2024.

"Sebagai penyelenggara pemilu, sistem teknologi informasi yang dimiliki KPU harus bisa dipastikan aman dari berbagai bentuk serangan dan pembobolan," kata Luqman Hakim sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 9 Desember 2021.

Luqman hakim meminta hal tersebut karena sebelumnya situs KPU Provinsi Jawa Timur telah diserang.

Baca Juga: Sebelum Berlibur, Simak Lokasi Ganjil Genap di Sejumlah Ruas Jalan Tol Jelang Nataru 2021-2022

Penyerangan terhadap situs KPU Provinsi Jawa Timur dengan mengunggah terkait dengan kasus bunuh diri mahaiswa inisial NW.

Atas dasar hal tersebut, dirinya meminta KPU wajib membangun sistem keamanan IT karena jika tidak, akan berdampak kepada kepercayaan publik khususnya informasi-informasi pemilu dan pilkada.

KPU bersama pemerintah harus merumuskan formulasi guna mencegah penyerangan dan pembobolan situs KPU.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Antikorupsi Sedunia 2021 Gratis, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

"Semua pihak, terutama KPU dan Pemerintah, harus mengambil pelajaran dari peristiwa peretasan situs KPU Provinsi Jawa Timur dengan terus-menerus memperkuat kemampuan sistem keamanan teknologi informasi," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPRI RI itu menuturkan agar penyerangan dan peretasan terhadap KPU harus diantisipasi sejak dini agar tidak menyebabkan kekacauan sosial dan politik.

Dalam hal ini, Luqman Hakim meminta KPU bersama Kemenkominfo dan BSSN berkolaborasi guna memitigasi penyerangan dan pembobolan website.

Baca Juga: Ashanty Turun Langsung Kunjungi Korban Erupsi Gunung Semeru untuk Berikan Bantuan

Tak hanya itu, Luqman Hakim bahkan menginginkan KPU juga berkolaborasi dengan perusahan IT swasta yang telah diakui dunia.

Selanjunya, Luqman Hakim menginginkan pengujian sistem teknologi informasi tersebut guna memastikan keamanannya sebelum digunakan KPU.

"Kalau perlu dengan membuat sayembara terbuka uji serangan atau pembobolan sehingga kalau masih ada celah atau bug dapat diperbaiki lebih dini," kata dia.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler