Diuji Coba Tahun Depan, LRT Jabodebek akan Beroperasi Otomatis Tanpa Masinis

13 Desember 2021, 15:39 WIB
LRT Jabodebek akan memulai inovasi dengan beroperasi tanpa masinis, hal itu disampaikan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI). /Antara/PT KAI

PR DEPOK – Kabar terbaru datang dari dunia moda transportasi umum, pasalnya LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh VP Public Relations KAI, Joni Martinus yang menjelaskan bahwa LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3 atau tanpa masinis.

Metode CTBC yaitu pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga LRT Jabodebek dapat beroperasi dan memproyeksikan jadwal secara otomatis.

Baca Juga: Inilah 10 Peraih Gelar Juara Dunia F1 dalam 10 Tahun Terakhir, Didominasi Pembalap Mercedes

LRT Jabodebek yang beroperasi tanpa masinis tentunya akan mendapat pengawasan dari pusat kendali operasi.

“Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” kata Joni Martinus sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 13 Desember 2021.

Namun ketika terjadi gangguan pada sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih kereta dengan manual dan kecepatan yang terbatas.

Baca Juga: Ajarkan Anak Nathalie Holscher Melawak, Sule: Biasanya dalam Perut Udah Jailin Ayah

Pihaknya akan mengoperasikan LRT Jabodebek sesuai jadwal yang telah diunggah ke sistem pusat kendali operasi.

Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.

Sistem yang digunakan oleh LRT Jabodebek yakni CBTC merupakan buatan PT KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA.

Baca Juga: Ajarkan Anak Nathalie Holscher Melawak, Sule: Biasanya dalam Perut Udah Jailin Ayah

"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujarnya.

Metode ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017.

Sehingga, KAI sudah berkomitmen dalam pemenuhan ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodetabek.

Baca Juga: Hendak Lakukan Penerbangan, Iis Dahlia Keluhkan Aplikasi PeduliLindungi: Saat Mau Terbang Selalu Kena Masalah

Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller sehingga terhindar dari over speed.

“Keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” kata Joni.

Sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan pertama kali diuji coba secara terbatas pada Juni 2022 dan akan terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler