Utang Pemerintah Naik Lagi, Yan Harahap Singgung Pemindahan Ibu Kota yang 'Dipaksakan': Dananya darimana?

26 Desember 2021, 06:45 WIB
Yan Harahap menyoroti utang pemerintah yang makin membengkak dengan menyinggung pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. /Twitter.com/@YanHarahap./

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap turut berkomentar terkait laporan Kemenkeu dalam APBN edisi Desember 2021 soal total utang pemerintah mencapai Rp6.713,24 triliun.

Yan Harahap dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @YanHarahap, mengatakan bahwa utang pemerintah kini semakin mengganas, namun tetap memaksakan untuk pindah ibu kota negara.

"Utang makin ‘mengganas’, pindah Ibu Kota Negara pun masih terus ‘dipaksakan’," tutur Yan Harahap sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 26 Desember 2021.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Keluarga Sejahtera KKS Online untuk Dapatkan Bansos Top Up Kartu Sembako Rp900 Ribu

Lantas, kader Partai Demokrat ini pun mempertanyakan dana yang akan digunakan untuk memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Dananya dari mana? Konon, katanya, “Bukan urusan saya”," pungkas Yan Harap mengakhiri cuitan.

Cuitan Yan Harahap pertanyakan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kaltim di tengah utang pemerintah semakin membengkak.

Dikabarkan sebelumnya, Kemenkeu dalam APBN Kinerja dan Fakta edisi Desember 2021 melaporkan total utang pemerintah mencapai Rp6.713,24 triliun hingga akhir November 2021.

Baca Juga: Penuh Drama, Indonesia Pastikan Lolos ke Final Piala AFF 2020 Usai Taklukkan Singapura 4-2

Untuk diketahui, posisi utang pemerintah saat ini naik sekira 0,02 persen apabila dibandingkan pada akhir Oktober 2021 yang tercatat berada di posisi Rp6.711,52 triliun.

Adapun rincian total utang hingga akhir bulan tersebut berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5.889,73 triliun.

Surat Berharga tersebut diketahui terdiri dari SBN Domestik Rp4.614,96 triliun dan SBN Valas Rp1.274,77 triliun.

SBN Domestik didominasi oleh penerbitan Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp3.740,22 triliun, sementara SBN Valas didominasi oleh SUN dengan nilai sebesar Rp990,52 triliun.

Baca Juga: Cara Buat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Online untuk Dapatkan Bantuan Top UP Kartu Sembako Rp900 Ribu

Terkait utang pemerintah yang kian membengkak ini, Kemenkeu memastikan bahwa hal tersebut dikelola secara prudent, fleksibel dan oportunistik dalam menghadapi ketidakpastian.

Kemenkeu mengatakan bahwa pengelolaan itu yakni dengan memanfaatkan momentum dan mengambil kesempatan agar mendapat biaya dan risiko yang paling efisien.

Dijelaskan Kemenkeu, rasio utang sampai akhir 2021 diperkirakan tetap terjaga seiring penurunan outlook defisit karena perbaikan penerimaan negara dan optimalisasi Saldo Anggaran Lebih.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @YanHarahap

Tags

Terkini

Terpopuler