Pemerintah RI akan Tampung Pengungsi Rohingya yang Terapung di Lautan Dekat Kabupaten Bireuen Aceh

29 Desember 2021, 20:20 WIB
Ilustrasi pengungsi Rohingya. /REUTERS

PR DEPOK - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menampung pengungsi Rohingya yang kini terapung di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh.

Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Irjen Pol Armed Wijaya mengatakan kebijakan tersebut dipertimbangkan atas dasar kemanusiaan.

"Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut," tutur Armed dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos Online 2022 Lewat HP serta Syarat Dapat Bansos PKH atau Kartu Sembako BPNT

Kapal tersebut berada di sekitar 50 mil laut lepas Pantai Bireuen.

Setelah keputusan ditetapkan, pemerintah akan menarik pengungsi ke daratan.

Berdasar pengamatan, penumpang kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Ingin Pemain Persib Bandung Lebih Haus Kemenangan, Umuh Muchtar Siapkan Bonus

Kini pemerintah telah melakukan koordinasi dan penanganan pengungsi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016.

Mempertimbangkan kondisi pandemi, seluruh pengungsi akan menjalani screening kesehatan sebelum dilakukan pendataan dan pelaksanaan protokol kesehatan oleh otoritas terkait.

"Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri Kemenko Polhukam akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pemangku kepentingan terkait lainnya agar pengungsi mendapatkan penampungan, logistik dan akses kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Singgung Orang Berijazah tapi Pengkhianat, Ferdinand Hutahaean: Lebih Baik Tak Punya tapi Cinta Negeri Ini

International Concern Group for Rohingyas (ICGR) meminta Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan pengungsi Rohingya yang masih berada di laut Kabupaten Bireuen, Aceh.

"Kita mendesak Pemerintah Indonesia menyelamatkan pengungsi Rohingya ini, yang terombang-ambing di laut Aceh, sejak ahad"

"Apalagi kondisi mereka sebagian besar adalah anak anak dan perempuan, 60 wanita dan 51 anak-anak. Ini persoalan hidup mati mereka," kata Secretary General ICGR Dr M Adli Abdullah, di Banda Aceh.

Baca Juga: Tak Berani Ambil Risiko, 4 Zodiak Ini Suka Main Aman, Kamu Termasuk?

Dengan alasan apapun, ICGR menilai pengungsi Rohingya harus diselamatkan atas nama kemanusiaan.

"Mohon jangan kriminalkan nelayan dan panglima 'laot', mereka membantu ini hanya alasan kemanusiaan saja dan sesuai adat istiadat yang mereka amalkan memberi kemanusiaan bantuan bagi yang membutuhkan di laut," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler