Seruan Stop Provokasi dari Ulama Indonesia Gencar Dilakukan, Usai Perusakan Musala di Minahasa Utara

4 Februari 2020, 11:45 WIB
SERUAN /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Kasus perusakan musala yang terjadi di Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada Rabu, 29 Januari 2020 sekitar pukul 18.20 WITA berbuntut panjang.

Hal ini pun di respons oleh para ulama Indonesia yang menyerukan "Stop Provokasi" di media sosial.

Saat ini, Polisi kembali menetapkan dua tersangka pelaku perusakan musala di kawasan Perumahan Agape Griya, Desa Tumaluntung, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Peran kedua tersangka baru ini yaitu diduga melakukan kekerasan terhadap orang dan barang bersama-sama di muka umum.

Baca Juga: Cegah Penularan Penyakit DBD di Depok, Puskesmas Cilodong Galakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk 

Dengan kasus yang masih diusut oleh kepolisian, para ulama dari berbagai daerah di Indonesia juga ikut angkat suara dengan menyuarakan "Stop Provokasi" di media sosial.

Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @plorestro_depok, pada Senin, 3 Februari 2020, terdapat beberapa unggahan foto para ulama yang menyatakan sikap atas kasus perusakan musala di Minahasa Utara tersebut.

Dengan tagar "#KitaBersaudara", para ulama ini mencoba untuk tidak membuat keadaan menjadi keruh karena adanya kasus yang cukup krusial ini.

Baca Juga: Hati-hati untuk Para Orang Tua, Peredaran Sabu Cair kini ada di Mainan Anak-anak 

Dalam unggahan foto di akun resmi Instagram milik Polres Metro Depok ini, tercantum pesan-pesan yang diberikan beberapa ulama. Misalnya, dari Aji sebagai ketua pengurus cabang NU, Kabupaten Pahing mengatakan.

"Kami mengimbau kepada kaum muslimin yang ada di Kabupaten Lebong, untuk tidak terprovokasi dengan melakukan perbuatan yang anarkis. Mari kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian negera republik Indonesia," demikian tulisannya.

IMBAUAN dari Ketua Pengurus Cabang NU.*

Lalu seruan lain bergema dari Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Marzuki Mustama, berpesan kepada umat Islam atas kejadian yang sedang terjadi di Minahasa Utara tersebut.

Baca Juga: Tiga Hari Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Pesanggrahan Belum Ada Hasil, Cuaca Jadi Kendala  

"Kalau ada sebagian umat Islam sedang dapat musibah, jangan mengekspresikannya dengan cara merusak persatuan dan kita jaga semoga tetap kondusif dan aman," demikain tulisannya.

IMBAUAN dari PWNU Jawa Timur.*

Selain itu juga ada beberapa ulama yang ikut dalam seruan "Stop Provokasi" tersebut, seperti Ramdin Masugi (Bupati Buru Maluku), Mutasir Mafud (Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Pemalang), Amin Amir (Ketua MUI Kabupaten Lebong), dan lain-lain. ***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler